Pontianak  (Antaranews Kalbar) -  Pemkot Pontianak melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan setempat akan menerapkan kebijakan memberikan tanda tinta di jari kepada setiap pembeli elpiji bersubsidi di agen dan pangkalan.

 "Penggunaan tinta di jari si pembeli bertujuan agar yang bersangkutan tidak membeli elpiji subsidi secara berulang sehingga elpiji tiga kilogram tersebut memang dibeli oleh yang berhak saja," kata Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan Kota Pontianak Haryadi S Triwibowo di Pontianak, Kalimantan Barat, Senin.

Ia menjelaskan, penerapan pembelian elpiji dengan memberikan tinta bagi si pembeli akan dilakukan mulai Kamis (13/12) sehingga kuota elpiji subsidi di lingkungan Kota Pontianak memang benar-benar tepat sasaran.

 "Penerapan model tersebut, karena ada indikasi ibu-ibu rumah tangga yang membeli lebih dari kebutuhan mereka, dengan cara membeli elpiji dari pangkalan yang berbeda-beda, setelah terkumpul, dijual kembali," ungkapnya.

 Karena itu, menurut dia, bagi masyarakat yang telah diberi tinta di jarinya tidak bisa berbohong untuk membeli elpiji lagi di agen atau pangkalan lain. "Tetapi kalau menggunakan KTP atau KK seperti sebelumnya, oknum warga yang bersangkutan masih bisa membeli di tempat lain," katanya.

 Haryadi menambahkan, tinta tersebut baru terhapus dari jari pembeli elpiji sekitar dua minggu atau sama dengan jatah setiap KK dua minggu dalam pembelian elpiji subsidi tersebut.

 "Selain itu, kami juga sudah membuat surat edaran kepada hotel, restoran, rumah makan, PNS agar tidak menggunakan elpiji tiga kilogram karena elpiji tersebut memang diperuntukkan bagi masyarakat miskin," ujarnya.

 Data Pemkot Pontianak menunjukkan, kuota elpiji subsidi untuk wilayah Kota Pontianak sebulan sekitar 56 ribu tabung. "Seharusnya kuota itu sudah cukup, tetapi ada rmasalah di lapangan, di mana ada masyarakat yang membeli untuk dijual kembali," ujarnya.

 Sebelumnya, Executive Elpiji PT Pertamina (Persero) Pontianak, Sandy Rahadian menyatakan, PT Pertamina (Persero) Wilayah Kalbar menambah stok dan pasokan elpiji subsidi atau tabung tiga kilogram sebesar lima persen dari kebutuhan normal menjelang Perayaan Natal dan Tahun Baru di Kalbar.

 "Penambahan stok dan pasokan elpiji subsidi tersebut sebagai antisipasi meningkatnya permintaan elpiji tiga kilogram tersebut menjelang dan sepanjang Perayaan Natal dan Tahun Baru di Kalbar," katanya.

Ia menjelaskan sepanjang November 2018, Pertamina juga telah melakukan penambahan stok dan pasokan, yakni sebanyak 38.640 tabung atau menjadi sebanyak 3.174.800 tabung dalam bulan itu.

"Kemudian untuk Desember 2018, stok dan pasokan kembali diperbanyak menjadi 182.560 tabung atau menjadi 3.318.000 tabung, sebagai antisipasi meningkatnya permintaan masyarakat, terutama bagi masyarakat yang merayakan Natal dan Tahun Baru," ujar Sandy.

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018