Pontianak (Antaranews Kalbar) - Forum Relawan Kemanusiaan Pontianak (FRKP) mendapatkan satu unit mobil ambulan dari program bantuan sosial (CSR) Bank Mandiri, yang diserahkan secara simbolis di sekretariat FRKP, Jalan Purnama, Gang Purnama 9, Pontianak, Senin.
"Sebenarnya FRKP sudah punya dua, tapi khusus untuk jenazah sehingga dengan adanya bantuan ini, maka melengkapi yang sudah ada," kata Ketua FRKP, Bruder Stephanus Paiman OFM Cap.
Berawal dari seringnya diminta bantuan oleh masyarakat kecil untuk membawa pasien, Biarawan Kapusin ini pun kemudian mencoba melobi-lobi kesana kemarin untuk mendapatkan ambulan yang dikhususkan untuk orang sakit.
"Puji Tuhan sudah ada sekarang bantuan dari Bank Mandiri melalui CSR-nya berupa satu unit Ambulan," ujarnya.
Selama melayani masyarakat, sambung Bruder Stephanus, FRKP tak pernah sedikitpun meminta imbalan atau memungut biaya dari masyarakat yang dibantu. Entah itu sekedar uang bensin, uang sopir, atau bentuk pungutan lainnya.
Padahal, jangkauan pelayanan ambulan tersebut tak hanya di seputar Pontianak, tapi hampir menjangkau seluruh wilayah di Kalimantan Barat hingga ke pedalaman.
Dua unit ambulan yang sudah ada sebelumnya dioperasikan menggunakan sumbangan dana dari anggota FRKP sendiri maupun pada donatur.
"Kami dari FRKP akan semaksimal mungkin melayani masyarakat kecil secara gratis. Selama ini yang dua unit ini juga gratis, tidak pernah menerima sepeserpun. Sesuai dengan misi kita, melayani dengan tulus," katanya.
Kiprah FRKP untuk kemanusiaan berawal sejak tahun 2005 silam, paska peristiwa tsunami di Aceh. Saat itu FRKP mengirimkan relawannya di daerah-daerah yang belum terjamah bantuan.
Usia dari Aceh, FRKP kemudian melanjutkan karya pelayanan Kemanusiaan yang dimulai dari hal yang sederhana yaitu donor darah. Perlahan, FRKP tak hanya berkecimpung dalam donor darah saja, tapi membantu masyarakat kecil yang tertimpa masalah, mulai dari masalah hukum, advokasi dan bantuan hukum, traficking (perdagangan orang), hingga mengirimkan relawan untuk membantu di wilayah yang terdampak bencana seperti yang terjadi di Palu, Sulawesi Tengah.
Jumlah anggota FRKP secara berjejaring saat ini mencapai lebih dari 2.000 orang yang berasal dari latar belakang yang berbeda mulai dari tukang parkir, penarik becak, hingga pengacara dan pengusaha.
"Sebenarnya banyak yang sudah dibuat oleh FRKP, tapi bukan untuk menyombongkan diri. Sekali lagi terima kasih kepada Bank Mandiri untuk hibah satu unit ambulan. Ini juga berkat lobi dari Michael Jeno, yang juga merupakan anggota dewan penasehat FRKP yang melobi di pusat," ujarnya.
Sementara itu, Head Bank Mandiri Area Kalbar Ahadi Subri berharap bantuan berupa satu unit ambulan yang diserahkan kepada (FRKP) dapat dimanfaatkan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, khususnya untuk melayani orang sakit ke fasiltas kesehatan terdekat.
"Program layanan ambulan gratis ini sangat sejalan dengan program CSR dari bank Mandiri. Karena memang tujuannya adalah sebagai tanggung jawab sosial dan kepedulian terhadap masyarakat," ujar Subri.
Melalui program CSR ini, sambung Subri, pihaknya berusaha untuk hadir di tengah masyarakat dan memberikan kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan pelayanan publik. Salah satunya dengan memberikan fasiltas ambulan gratis bagi masyarakat.
Bank Mandiri sendiri, saat ini sudah tumbuh dan berkembang di Kalimantan Barat, sehingga sudah menjadi suatu keharusan dan bentuk tanggung jawab sosial kepada masyarakat.
Subri menambahkan, pemberian satu unit ambulan ini merupakan hasil komunikasi intensif yang dilakukan oleh Anggota DPR RI dapil Kalbar, Michael Jeno dengan pihak Bank Mandiri.
Sehingga, program CSR ambulan ini pun akhirnya diputuskan untuk diserahkan kepada FRKP, berawal dari penilaian dan kiprah pelayanan kemanusiaan yang selama ini dilakukan oleh FRKP.
Dalam kesempatan yang sama, Dewan Penasehat FRKP, Michael Jeno yan juga merupakan anggota Komisi XI DPR RI mengatakan, komunikasi untuk program CSR Bank Mandiri ini juga setelah melakukan berbagai kajian dan dengan melihat kredibilitas FRKP, hingga akhirnya bersama tim memutuskan untuk diserahkan kepada Bruder Stephanus Paiman.
"Bukan berarti karena saya penasehat di FRKP lantas kemudian diberikan begitu saja. Kami bersama tim sudah melakukan penilaian ke sejumlah lembaga lainnya, hingga akhirnya diputuskan untuk diserahkan kepada FRKP," ungkap Jeno.
Jeno menambahkan, dipilihnya penyeraharan satu unit ambulan kepada FRKP karena sudah sangat kredibel dalam menjalankan layanan ambulan gratis untuk masyarakat marjinal di Kalbar.
"Saya yakin dengan pengalaman, jaringan dan dedikasi yang dimiliki oleh FRKP, ambulan yang baru diserahkan oleh CSR Bank Mandiri ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat banyak, dan masyarakat marjinal yang membutuhkan baik di Pontianak maupun di sekitar Pontianak,” ungkapnya.
Kadangkala, sambung Jeno, banyak pihak yang melupakan bahwa di wilayah perkotaan juga terdapat masyarakat marjinal atau masyarakat miskin yang membutuhkan bantuan, atau biasa dikenal kelompok miskin kota (KMK).
FRKP menurutnya tentunya dapat menyentuh KMK tersebut dengan sejumlah program dan fasilitas pelayanan yang ada.
Michael Jeno menambahkan, dalam rangka menjalankan tugas sebagai lembaga perwakilan daerah pihaknya selalu menjalin komunikasi dengan berbagai mitra pemerintah salah satunya dari pihak perbankan. Pihaknya juga selalu berkomunikasi terhadap program-program CSR yang mungkin bisa disalurkan kepada masyarakat secara langsung.
“Bank Mandiri merupakan salah satu BUMN yang bergerak secara khusus menggerakan ekonomi. Sudah tentu juga harus berpatisipasi dan berkontribusi untuk membangun negeri,” ujarnya.
Selain menjalan aktivitas dan tugas di dunia perbankan akan tetapi juga harus berperan terhadap aktivitas sosial di masyarakat. Sebuah perusahaan baik milik BUMN maupun milik swasta tidak berdiri dan bergerak di ruang hampa, akan tetapi hidup bersama ditengah-tengah masyarakat.
"Sudah banyak saya mendapatkan support dari bank mandiri untuk menyalurkan dana CSR nya seperti pembangunan rumah ibadah, ambulance dan dibantu dengan mitra-mitra lainya. Harapanya adanya program CSR seperti dapat memenuhi apa yang menjadi kebutuhan masyarakat ," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Sebenarnya FRKP sudah punya dua, tapi khusus untuk jenazah sehingga dengan adanya bantuan ini, maka melengkapi yang sudah ada," kata Ketua FRKP, Bruder Stephanus Paiman OFM Cap.
Berawal dari seringnya diminta bantuan oleh masyarakat kecil untuk membawa pasien, Biarawan Kapusin ini pun kemudian mencoba melobi-lobi kesana kemarin untuk mendapatkan ambulan yang dikhususkan untuk orang sakit.
"Puji Tuhan sudah ada sekarang bantuan dari Bank Mandiri melalui CSR-nya berupa satu unit Ambulan," ujarnya.
Selama melayani masyarakat, sambung Bruder Stephanus, FRKP tak pernah sedikitpun meminta imbalan atau memungut biaya dari masyarakat yang dibantu. Entah itu sekedar uang bensin, uang sopir, atau bentuk pungutan lainnya.
Padahal, jangkauan pelayanan ambulan tersebut tak hanya di seputar Pontianak, tapi hampir menjangkau seluruh wilayah di Kalimantan Barat hingga ke pedalaman.
Dua unit ambulan yang sudah ada sebelumnya dioperasikan menggunakan sumbangan dana dari anggota FRKP sendiri maupun pada donatur.
"Kami dari FRKP akan semaksimal mungkin melayani masyarakat kecil secara gratis. Selama ini yang dua unit ini juga gratis, tidak pernah menerima sepeserpun. Sesuai dengan misi kita, melayani dengan tulus," katanya.
Kiprah FRKP untuk kemanusiaan berawal sejak tahun 2005 silam, paska peristiwa tsunami di Aceh. Saat itu FRKP mengirimkan relawannya di daerah-daerah yang belum terjamah bantuan.
Usia dari Aceh, FRKP kemudian melanjutkan karya pelayanan Kemanusiaan yang dimulai dari hal yang sederhana yaitu donor darah. Perlahan, FRKP tak hanya berkecimpung dalam donor darah saja, tapi membantu masyarakat kecil yang tertimpa masalah, mulai dari masalah hukum, advokasi dan bantuan hukum, traficking (perdagangan orang), hingga mengirimkan relawan untuk membantu di wilayah yang terdampak bencana seperti yang terjadi di Palu, Sulawesi Tengah.
Jumlah anggota FRKP secara berjejaring saat ini mencapai lebih dari 2.000 orang yang berasal dari latar belakang yang berbeda mulai dari tukang parkir, penarik becak, hingga pengacara dan pengusaha.
"Sebenarnya banyak yang sudah dibuat oleh FRKP, tapi bukan untuk menyombongkan diri. Sekali lagi terima kasih kepada Bank Mandiri untuk hibah satu unit ambulan. Ini juga berkat lobi dari Michael Jeno, yang juga merupakan anggota dewan penasehat FRKP yang melobi di pusat," ujarnya.
Sementara itu, Head Bank Mandiri Area Kalbar Ahadi Subri berharap bantuan berupa satu unit ambulan yang diserahkan kepada (FRKP) dapat dimanfaatkan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, khususnya untuk melayani orang sakit ke fasiltas kesehatan terdekat.
"Program layanan ambulan gratis ini sangat sejalan dengan program CSR dari bank Mandiri. Karena memang tujuannya adalah sebagai tanggung jawab sosial dan kepedulian terhadap masyarakat," ujar Subri.
Melalui program CSR ini, sambung Subri, pihaknya berusaha untuk hadir di tengah masyarakat dan memberikan kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan pelayanan publik. Salah satunya dengan memberikan fasiltas ambulan gratis bagi masyarakat.
Bank Mandiri sendiri, saat ini sudah tumbuh dan berkembang di Kalimantan Barat, sehingga sudah menjadi suatu keharusan dan bentuk tanggung jawab sosial kepada masyarakat.
Subri menambahkan, pemberian satu unit ambulan ini merupakan hasil komunikasi intensif yang dilakukan oleh Anggota DPR RI dapil Kalbar, Michael Jeno dengan pihak Bank Mandiri.
Sehingga, program CSR ambulan ini pun akhirnya diputuskan untuk diserahkan kepada FRKP, berawal dari penilaian dan kiprah pelayanan kemanusiaan yang selama ini dilakukan oleh FRKP.
Dalam kesempatan yang sama, Dewan Penasehat FRKP, Michael Jeno yan juga merupakan anggota Komisi XI DPR RI mengatakan, komunikasi untuk program CSR Bank Mandiri ini juga setelah melakukan berbagai kajian dan dengan melihat kredibilitas FRKP, hingga akhirnya bersama tim memutuskan untuk diserahkan kepada Bruder Stephanus Paiman.
"Bukan berarti karena saya penasehat di FRKP lantas kemudian diberikan begitu saja. Kami bersama tim sudah melakukan penilaian ke sejumlah lembaga lainnya, hingga akhirnya diputuskan untuk diserahkan kepada FRKP," ungkap Jeno.
Jeno menambahkan, dipilihnya penyeraharan satu unit ambulan kepada FRKP karena sudah sangat kredibel dalam menjalankan layanan ambulan gratis untuk masyarakat marjinal di Kalbar.
"Saya yakin dengan pengalaman, jaringan dan dedikasi yang dimiliki oleh FRKP, ambulan yang baru diserahkan oleh CSR Bank Mandiri ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat banyak, dan masyarakat marjinal yang membutuhkan baik di Pontianak maupun di sekitar Pontianak,” ungkapnya.
Kadangkala, sambung Jeno, banyak pihak yang melupakan bahwa di wilayah perkotaan juga terdapat masyarakat marjinal atau masyarakat miskin yang membutuhkan bantuan, atau biasa dikenal kelompok miskin kota (KMK).
FRKP menurutnya tentunya dapat menyentuh KMK tersebut dengan sejumlah program dan fasilitas pelayanan yang ada.
Michael Jeno menambahkan, dalam rangka menjalankan tugas sebagai lembaga perwakilan daerah pihaknya selalu menjalin komunikasi dengan berbagai mitra pemerintah salah satunya dari pihak perbankan. Pihaknya juga selalu berkomunikasi terhadap program-program CSR yang mungkin bisa disalurkan kepada masyarakat secara langsung.
“Bank Mandiri merupakan salah satu BUMN yang bergerak secara khusus menggerakan ekonomi. Sudah tentu juga harus berpatisipasi dan berkontribusi untuk membangun negeri,” ujarnya.
Selain menjalan aktivitas dan tugas di dunia perbankan akan tetapi juga harus berperan terhadap aktivitas sosial di masyarakat. Sebuah perusahaan baik milik BUMN maupun milik swasta tidak berdiri dan bergerak di ruang hampa, akan tetapi hidup bersama ditengah-tengah masyarakat.
"Sudah banyak saya mendapatkan support dari bank mandiri untuk menyalurkan dana CSR nya seperti pembangunan rumah ibadah, ambulance dan dibantu dengan mitra-mitra lainya. Harapanya adanya program CSR seperti dapat memenuhi apa yang menjadi kebutuhan masyarakat ," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018