Pontianak (Antaranews Kalbar) - Berbagai upaya dilakukan Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Brigjen (Pol) Didi Haryono dalam menargetkan atau menciptakan "zero aktivitas ilegal" atau praktik tidak syah dalam bentuk apa pun di Provinsi Kalbar.

Didi Haryono merupakan putra Kalimantan Barat, sehingga tidak heran kalau dia menginginkan tanah kelahirannya itu ke depan harus bebas dari aktivitas atau praktik tidak syah dalam bentuk apa pun.

Provinsi Kalimantan Barat memang termasuk rawan terjadinya berbagai praktik ilegal, karena daerah itu berbatasan langsung dengan negara tetangga, Malaysia atau Sarawak, baik melalui darat dan laut. Apalagi ada lima kepolisian resor yang berbatasan langsung dengan Malaysia, yakni Polres Sambas, Bengkayang, Sanggau, Sintang dan Polres Kapuas Hulu.

Sehingga wilayah hukum Indonesia ini rawan praktik ilegal mulai dari penyeludupan berbagai jenis narkotika, baik sabu-sabu, ekstasi dan lainnya.

Kemudian, Kalimantan Barat juga rawan terjadinya perdagangan orang ke negara tetangga itu, salah satunya Malaysia atau Sarawak, dan berbagai aktivitas penyeludupan pangan, baik dari negara tetangga ke Kalbar (Indonesia) maupun sebaliknya.

Apalagi, ada kesan atau dugaan, negara tetangga tersebut melakukan pembiaran masuknya barang-barang ilegal, seperti narkoba jenis sabu-sabu ke Indonesia (Kalbar), hal itu bisa dilihat dari tangkapan-tangkapan dalam jumlah besar jaringan narkoba internasional yang barang buktinya juga terdata dalam jumlah besar.

Sehingga, tidak heran kalau setiap pergantian pucuk pimpinan di Polda Kalbar selalu berusaha keras dalam mencegah masuknya barang-barang ilegal dari negara tetangga tersebut, termasuk juga target dari Didi Haryono yang menginginkan Kalbar bisa mencapai zero illegal tersebut.

Menurut Didi dengan tingkat kerawanan wilayah hukum Kalimantan Barat seperti itu, maka diperlukan kerja sama semua pihak dalam mendukung dan ikut memberantas praktik ilegal atau perbuatan melawan hukum tersebut.

"Tidak cukup hanya mengandalkan Polri atau instansi terkait saja dalam memberantas praktik ilegal tersebut dalam mewujudkan Kalbar zero ilegal, tetapi kami butuh dan memerlukan dukungan dari semua pihak dari kalangan masyarakat," ujarnya.

Dalam mewujudkan Kalimantan Barat zero illegal tersebut, Polda Kalbar tidak pandang bulu, siapa pun yang terbukti melanggar hukum akan ditindak dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

"Selain itu, dalam menerapkan zero ilegal di Kalbar, kami juga akan bekerjasama dan melibatkan semua pihak dalam memberantas semua aktivitas yang bernuansa ilegal atau tidak syah tersebut," ujarnya.

Didi Haryono sebelum menjabat sebagai Kapolda Kalbar, juga sudah pernah menjabat sebagai Kapolres Kapuas Hulu, Kabid Humas, dan Irwasda Polda Kalbar, sehingga tidak heran kalau dia sudah mengenal dan mengetahui seluk-beluk wilayah Kalimantan Barat, dan dia juga merupakan putra daerah yang lahir di Sambas tahun 1962.


Mendapat dukungan

Kapolres Kapuas Hulu AKBP R Siswo Handoyo mengatakan, pihaknya selalu memperketat penjagaan di daerah perbatasan baik antarnegara maupun antarkabupaten dengan tujuan memerangi praktik ilegal sesuai program dari Kapolda Kalimantan Barat untuk mewujudkan zero ilegal.

Kapuas Hulu memiliki pintu masuk baik antarkabupaten maupun antaranegara, tentu hal ini sangat rawan penyelundupan barang-barang tidak resmi atau ilegal, bahkan rawan masuknya narkoba dari negara tetangga tersebut.

Oleh sebab itu dirinya menyatakan komitmen untuk memperketat pengawasan dan pengamanan daerah perbatasan. "Kami juga melakukan evaluasi kegiatan pada tahun lalu dan menyusun rencana kegiatan tahun ini dalam memberantas atau menekan praktik ilegal tersebut, baik di wilayah hukum Kapuas Hulu maupun Kalimantan Barat pada umumnya," ujarnya.

Namun yang jelas, jajaran Kepolisian Resor Kapuas Hulu siap melaksanakan program Kapolda Kalbar yaitu zero illegal di wilayah perbatasan antar negara maupun antarkabupaten.

Dukungan tersebut, salah satunya juga mendapat respon dari tingkat Polsek Sanggau Ledo, Bengkayang, Kalbar, yang terletak di wilayah perbatasan, yang juga berkomitmen untuk mendukung Kapolda Kalbar dalam mewujudkan Kalbar zero barang ilegal atau komoditas tidak syah.

Dalam mewujudkan hal tersebut, jajaran Polsek Sanggau Ledo secara rutin menggelar razia terhadap mobil dan angkutan dari dan menuju perbatasan Jagoi Babang, Indonesia-Malaysia.

Kapolsek Sanggau Ledo, Ipda Harto Simanjuntak menyatakan komitmennya dalam memberantas dan menekan seminimal mungkin praktik ilegal dalam bentuk apapun di wilayah hukumnya.

Pihak Kepolisian Sektor Sanggau Ledo akan terus melakukan razia terhadap barang - barang ilegal asal Malaysia agar tidak masuk ke wilayah hukum Indonesia. "Untuk mencapai zero barang ilegal maka siapa saja yang berani mencoba untuk menyelundupkan komodfitas dari Malaysia, tidak ada kata ampun bagi para pelaku penyelundupan itu," tegasnya.

Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018