Pontianak (Antaranews Kalbar) - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menegaskan generasi muda (Gema) sebagai penerus bangsa harus meningkatkan kepeduliannya terhadap negaranya, dengan memberikan sumbangsih positif dalam setiap sisi kehidupan.
"Gema harus siap melanjutkan kepemimpinan negara ke depan. Mau dibawa ke mana negara ini nantinya, semua tergantung generasi muda sekarang," kata Sutarmidji usai upacara peringatan hari Bela Negara ke 70 tahun di Pontianak, Rabu.
Sehingga kepedulian terhadap negara dalam segala hal, intinya generasi muda bisa memberi sumbangsi positif untuk kemajuan bangsa dan negara, ujarnya.
Sebagai sebuah contoh, lanjutnya, di tengah banyaknya tantangan yang melitas batas ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan nasional, bangsa lain telah semakin jauh memasuki era robotik.
"Saya yakin nasionalisme generasi muda kita semakin hari semakin baik, walaupun dengan teknologi sekarang ini tidak ada batas negara dengan teknologi tapi mereka berdiri dengan akar budaya Indonesia. Sehingga kita liat berkembangnya industri-industri kreatif dan teknologi yang diciptakan oleh generasi muda nasionalisme tetap mereka junjung tinggi," tuturnya.
Baca juga: Sutarmidji minta DMI berkontribusi dalam pembangunan
Baca juga: GENBI Kalbar ikuti latihan bela negara
Oleh karena itu, lanjutnya, wujud Bela Negara di tengah teknologi disruptif bukanlah larut dalam disruption dan tenggelam dalam teknologi disruptif.
Justru bangsa kita harus sekuat tenaga mempertahankan makna pembangunan berkelanjutan baik dalam konteks sosial maupun alamiah.
"Dalam kontek sosial, kemampuan generasi, kemampuan generasi milenial mengatisipasi kecepatan perubahan dunja tidak boleh terlepas dari pondasi budaya, kearifan lokal dan nilai-nilai luhur bangsa. Serta dalam kontek ilmiah, pengharagaan bangsa kita terhadap kelestarian lingkungan adalah wujud Bela Negara yang sangat penting," katanya.
Menurutnya, Bela Negara tidak dapat hanya dilakukan dengan kekuatan fisik dan senjata semata, namun harus dilakukan melalui beragam upaya dan profesi.
"Hal ini menegaskan bahwa Bela Negara adalah kerjasama segenap elemen Bangsa dan Negara, bukan hanya pemerintah, apalagi sekedar nomenklatur program instansi atau satuan kerja tertentu saja," kata Sutarmidji.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Gema harus siap melanjutkan kepemimpinan negara ke depan. Mau dibawa ke mana negara ini nantinya, semua tergantung generasi muda sekarang," kata Sutarmidji usai upacara peringatan hari Bela Negara ke 70 tahun di Pontianak, Rabu.
Sehingga kepedulian terhadap negara dalam segala hal, intinya generasi muda bisa memberi sumbangsi positif untuk kemajuan bangsa dan negara, ujarnya.
Sebagai sebuah contoh, lanjutnya, di tengah banyaknya tantangan yang melitas batas ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan nasional, bangsa lain telah semakin jauh memasuki era robotik.
"Saya yakin nasionalisme generasi muda kita semakin hari semakin baik, walaupun dengan teknologi sekarang ini tidak ada batas negara dengan teknologi tapi mereka berdiri dengan akar budaya Indonesia. Sehingga kita liat berkembangnya industri-industri kreatif dan teknologi yang diciptakan oleh generasi muda nasionalisme tetap mereka junjung tinggi," tuturnya.
Baca juga: Sutarmidji minta DMI berkontribusi dalam pembangunan
Baca juga: GENBI Kalbar ikuti latihan bela negara
Oleh karena itu, lanjutnya, wujud Bela Negara di tengah teknologi disruptif bukanlah larut dalam disruption dan tenggelam dalam teknologi disruptif.
Justru bangsa kita harus sekuat tenaga mempertahankan makna pembangunan berkelanjutan baik dalam konteks sosial maupun alamiah.
"Dalam kontek sosial, kemampuan generasi, kemampuan generasi milenial mengatisipasi kecepatan perubahan dunja tidak boleh terlepas dari pondasi budaya, kearifan lokal dan nilai-nilai luhur bangsa. Serta dalam kontek ilmiah, pengharagaan bangsa kita terhadap kelestarian lingkungan adalah wujud Bela Negara yang sangat penting," katanya.
Menurutnya, Bela Negara tidak dapat hanya dilakukan dengan kekuatan fisik dan senjata semata, namun harus dilakukan melalui beragam upaya dan profesi.
"Hal ini menegaskan bahwa Bela Negara adalah kerjasama segenap elemen Bangsa dan Negara, bukan hanya pemerintah, apalagi sekedar nomenklatur program instansi atau satuan kerja tertentu saja," kata Sutarmidji.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018