PT Pelabuhan Indonesia II atau IPC akan mulai operasionalkan Pelabuhan Internasional Kijing, di Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalbar awal tahun 2020 mendatang.
General Manajer PT Pelindo II atau IPC Pontianak, Adi Sugiri di Pontianak, Kamis, mengatakan saat ini progres pembangunan konstruksi Terminal Tanjungpura atau Pelabuhan Internasional Kijing di Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah masih dalam pengerjaan.
"Proses pembangunan konstruksi di darat dan di laut itu sedang dilaksanakan. Diharapkan awal tahun 2020 Terminal Tanjungpura itu sudah dapat dioperasionalkan," katanya.
Baca juga: IPC Pontianak targetkan tangani 313 ribu TEUs peti kemas tahun ini
Sementara itu, Dirut PT Pelindo II atau IPC, Elvyn G Masasya di Pontianak, mengatakan, pihaknya berkomitmen mengembangkan kepelabuhan dan logistik di Kalbar yang dituangkan dalam kesepakatan kerja sama dengan Pemprov Kalbar melalui penandatangan nota kesepahaman, meliputi pengembangan fasilitas kepelabuhan dan logistik.
Menurut dia, nantinya IPC dan Pemprov Kalbar akan bersama-sama mengkaji potensi-potensi yang ada, dan menyusun rencana pengembangan dibidang logistik di wilayah Kalbar.
"Sehingga kami berharap rencana pengembangan perusahaan IPC di wilayah Kalbar ini dapat dimasukkan dalam RPJMD Kalbar tahun 2019-2023," ujarnya.
Baca juga: PT Pelindo II terapkan pelabuhan digital di Pontianak
Saat ini IPC telah mengelola empat pelabuhan di Kalbar, yakni Pelabuhan Dwikora dan Nipah Kuning di Pontianak, kemudian Pelabuhan Ketapang di Ketapang, dan Pelabuhan Sintete di Kabupaten Sambas.
Terkait pembangunan Terminal Tanjungpura, ia menambahkan terminal tersebut telah dirancang sebagai hubungan terminal modern di kawasan Indonesia tengah, yang terintegrasi dengan kawasan industri. Pihaknya juga mendukung perubahan nama Terminal Kijing menjadi Tanjungpura sebagaimana diusulkan Gubernur Kalbar, Sutarmidji.
"Manfaat bagi daerah dengan adanya terminal tersebut dan kawasan industri sekaligus menjadi kawasan ekonomi khusus, diantaranya dapat mendorong investasi di daerah, terciptanya lapangan kerja, peningkatan devisa hasil ekspor, serta peningkatan nilai tambah dan keunggulan kompetitif bagi produk unggulan ekspor daerah," ujarnya.
Baca juga: Pontianak Desak Pelindo II Perbaiki Kerusakan Jalan
Selain itu, menurut dia, keberadaan Terminal Tanjungpura akan menciptakan potensi transfer pengetahuan, teknologi dan keahlian. "Manfaat keberadaan empat pelabuhan di Kalbar yang akan ditopang dengan Terminal Tanjungpura itu nantinya dapat ditingkatkan lagi dengan adanya pengembangan fasilitas-fasilitas penunjang lainnya, seperti peningkatan kualitas akses jalan, ketersediaan lahan atau area pendukung untuk kegiatan industri dan logistik, dan fasilitas-fasilitas logistik, termasuk fasilitas transportasi lainnya, yang membutuhkan sinergi dengan Pemprov Kalbar, maupun kabupaten/kota lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
General Manajer PT Pelindo II atau IPC Pontianak, Adi Sugiri di Pontianak, Kamis, mengatakan saat ini progres pembangunan konstruksi Terminal Tanjungpura atau Pelabuhan Internasional Kijing di Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah masih dalam pengerjaan.
"Proses pembangunan konstruksi di darat dan di laut itu sedang dilaksanakan. Diharapkan awal tahun 2020 Terminal Tanjungpura itu sudah dapat dioperasionalkan," katanya.
Baca juga: IPC Pontianak targetkan tangani 313 ribu TEUs peti kemas tahun ini
Sementara itu, Dirut PT Pelindo II atau IPC, Elvyn G Masasya di Pontianak, mengatakan, pihaknya berkomitmen mengembangkan kepelabuhan dan logistik di Kalbar yang dituangkan dalam kesepakatan kerja sama dengan Pemprov Kalbar melalui penandatangan nota kesepahaman, meliputi pengembangan fasilitas kepelabuhan dan logistik.
Menurut dia, nantinya IPC dan Pemprov Kalbar akan bersama-sama mengkaji potensi-potensi yang ada, dan menyusun rencana pengembangan dibidang logistik di wilayah Kalbar.
"Sehingga kami berharap rencana pengembangan perusahaan IPC di wilayah Kalbar ini dapat dimasukkan dalam RPJMD Kalbar tahun 2019-2023," ujarnya.
Baca juga: PT Pelindo II terapkan pelabuhan digital di Pontianak
Saat ini IPC telah mengelola empat pelabuhan di Kalbar, yakni Pelabuhan Dwikora dan Nipah Kuning di Pontianak, kemudian Pelabuhan Ketapang di Ketapang, dan Pelabuhan Sintete di Kabupaten Sambas.
Terkait pembangunan Terminal Tanjungpura, ia menambahkan terminal tersebut telah dirancang sebagai hubungan terminal modern di kawasan Indonesia tengah, yang terintegrasi dengan kawasan industri. Pihaknya juga mendukung perubahan nama Terminal Kijing menjadi Tanjungpura sebagaimana diusulkan Gubernur Kalbar, Sutarmidji.
"Manfaat bagi daerah dengan adanya terminal tersebut dan kawasan industri sekaligus menjadi kawasan ekonomi khusus, diantaranya dapat mendorong investasi di daerah, terciptanya lapangan kerja, peningkatan devisa hasil ekspor, serta peningkatan nilai tambah dan keunggulan kompetitif bagi produk unggulan ekspor daerah," ujarnya.
Baca juga: Pontianak Desak Pelindo II Perbaiki Kerusakan Jalan
Selain itu, menurut dia, keberadaan Terminal Tanjungpura akan menciptakan potensi transfer pengetahuan, teknologi dan keahlian. "Manfaat keberadaan empat pelabuhan di Kalbar yang akan ditopang dengan Terminal Tanjungpura itu nantinya dapat ditingkatkan lagi dengan adanya pengembangan fasilitas-fasilitas penunjang lainnya, seperti peningkatan kualitas akses jalan, ketersediaan lahan atau area pendukung untuk kegiatan industri dan logistik, dan fasilitas-fasilitas logistik, termasuk fasilitas transportasi lainnya, yang membutuhkan sinergi dengan Pemprov Kalbar, maupun kabupaten/kota lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018