Pontianak (Antaranews Kalbar) -  Polda Kalbar jelang malam pergantisn tahun melalui konferensi pers yang dihadiri Gubernur Kalbar, Panglima Kodam XII/Tpr, BNPP dan pihak lainnya di Mapolda Kalbar menyampaikan kinerjanya selama 2018.
     
"Penyampaian konferensi pers ini sebagai bentuk komitmen pertanggungjawab dan transparansi publik Polda Kalbar kepada masyarakat," ujar Kapolda Kalbar,  Irjen Pol Didi Haryono di Pontianak, Senin malam.
   
Pada kesempatan itu Didi menyampaikan sejumlah aspek seperti pembinaan, inovasi, penegakan hukum dan lainnya.
     
Untuk pembinaan pada 2018 pihaknya secara internal telah menerapkan konsep top - down. Namun untuk 2019, akan sebaliknya yakni bottom - up.
     
"Pada 2019 kita mendorong dari Polsek untuk berinovasi. Tentunya mereka bersinergi dengan pemerintah desa, Babinsa dan lainnya. Polda posisinya terus memantau," jelas dia.
     
Ia menyebutkan sepanjang 2018 diterima 78 laporan. Sedangkan pada tahun sebelumnya 51 laporan.
     
"Dengan data yang ada menunjukan bahwa kepercayaan masyarakat kepada Polda terus meningkat bisa menyelesaikan persoalan yang dihadapi," kata dia.
     
Pada kesempatan itu, satu di antara yang dipaparkannya seputar kejahatan yang terjadi di Kalbar. Menurutnya sepanjang 2018 tercatat ada 5.903 kejahatan. Angka tersebut turun dibandingkan tahun sebelumnya yakni 5.984 kejahatan.
     
"Dari empat kelompok kejahatan, tahun ini turun dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Itu artinya kabar baik," papar dia.
     
Namun Didi menyampaikan dilihat dari kelompoknya dan harus menjadi perhatiaan adalah kasus kejahatan transnasional dan kejahatan atas kekayaan negara yang terus meningkat.
     
Untuk trans nasional pada 2018 ada 724 kasus yang diproses. Sedangkan pada tahun sebelumnya hanya 592 kasus. Kemudian untuk kejahatan terhadap kekayaan negara  tahun 2018 sebanyak 780. Sedangkan sebelumnya hanya 556 kasus.
     
"Kasus trans nasional tidak terlepas dari wilayah Kalbar yang 966 kilometer berbatasan darat langsung dengan Malaysia. Kawsan perbatasan rentan terhadap kejahatan terutama narkoba, perdagangab orang dan lainnya," jelas dia.
     
Dengan potret yang ada menurutnya kejahatan di Kalbar sepanjang 2018 yakni seputar narkoba. Pelaku narkoba 2018 totalnya sudah mencapai 1.006 orang.
     
"Jika dirata - ratakan per hari kasus narkoba yang ditangani  di Kalbar sekitar 2 - 3 orang per hari. Itu harus dan tentu menjadi perhatian kami dan semua pihak melalui pencegahan dan penindakan dengan maksimal," kata dia.
     
Di Kalbar tambanya kasus pencurian kendaraan bermotor juga tinggi selain kasus narkoba dan tindakan melawan hukum lainnya.
     
"Untuk mewujudkan visi dan misi Polda Kalbar ke depan kita terus meminta dukungan semua pihak. Sinergi dan kebersamaan terus kami bangun," jelasnya.
     
Sementara itu, Gubernur Kalbar, Sutarmidji yang hadir mengapresiasi langkah dari Polda Kalbar melalui progam kerja yang dilaksanakan.
     
"Saya juga mengapresiasi bahwa kinerja dan kepercayaan publik saat inu terus meningkat. Ke depan Pemerintah Provinsi bersama Polda, Kodam dan lainnya terus memperkuat dan bersinergi membangun daerah ini," kata dia.
     
Pada kesempatan itu ia juga meminta terus meningkatkan peran Satgas Pangan.
     
"Selama ini inflasi di daerah sudah sangat terkendali dan itu tidak terlepas dari peran Satgas Pangan. Inflasi saat ini yang masih tinggi pada angkutan udara. Soal pangan inflasi sudah aman," kata dia.

 

Pewarta: Dedi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018