Pontianak  (Antaranews Kalbar) - PT Pertamina (Persero) Wilayah Kalnar menyatakan, pemakaian elpiji nonsubsidi di provinsi itu sepanjang tahun 2018 mengalami peningkatan sekitar 15 persen dibanding tahun sebelumnya.

"Tercatat sebesar 16.819 metrik ton atau MT pemakaian elpiji nonsubsidi di tahun 2018 atau meningkat sebesar 15 persen dibanding tahun 2017, yakni sebanyak 14.591 MT," kata Executive LPG PT Pertamina Pontianak Sandy Rahadian di Pontianak, Minggu.

Ia menjelaskan, kenaikan pemakaian elpiji nonsubsidi di Kalbar selain kesadaran masyarakat yang tergolong mampu untuk pindah dari yang sebelumnya menggunakan elpiji subsidi kemudian beralih ke elpiji nonsubsidi, juga dampak dari semakin gencarnya dilakukan sidak di rumah-rumah makan, restoran dan lainnya agar pindah ke elpiji nonsubsidi.

"Selain itu, kami juga telah bekerjasama dengan pemerintah kabupaten/kota dalam mensosialisasikan yang intinya mengedukasi kepada masyarakat yang tergolong mampu dan termasuk ASN (aparatur sipil negara) agar menggunakan elpiji nonsubsidi," ungkap Sandy.

Untuk elpiji subsidi (PSO) menurut data Pertamina, mencatat tahun 2017 sebanyak 115.167 MT dan tahun 2018 sebanyak 117.499 MT atau kuotanya untuk Kalbar juga naik sekitar 2 persen, kata Sandy.

Ia mengimbau kepada masyarakat yang tergolong mampu agar segera pindah menggunakan elpiji nonsubsidi, karena elpiji subsidi merupakan haknya masyarakat tidak mampu.

PT Pertamina (Persero) Wilayah Kalbar terus mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengawal kelancaran dan ketepatan distribusi elpiji subsidi agar tepat sasaran, agar benar-benar digunakan oleh masyarakat tidak mampu.

Apabila menemukan kendala terkait elpiji subsidi mau pun layanan dan produk Pertamina lainnya, maka dapat disampaikan kepada call center Pertamina 1-500-000 atau melalui email contactpertamina4@pertamina.com. Bisa juga ke call center Ditjen Migas 1-500-335.

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019