Pontianak  (Antaranews Kalbar) - Puluhan siswa dan siswi SMA/sederajat di Kota Pontianak, terjaring razia saat nongkrong di warung kopi saat jam belajar oleh Satpol PP kota setempat, Kamis.
   
"Ada sebanyak 22 siswa SMA/sederajat yang terjaring razia di Warkop-warkop itu pada saat jam belajar yang ada di kawasan Jalan Gajah Mada Pontianak," kata Kepala Bidang Penegak Peraturan Perundangan Satpol PP Kota Pontianak, Nazaruddin di Pontianak.
   
Ia menjelaskan, para siswa SMA/sederajat tersebut terjaring razia di salah satu warkop kopi Tiam dan Warkop Wakawak, di Jalan Setia Budi, sekitar pukul 9.15 wib. 
   
"Dari pengakuan mereka, para siswa tersebut bukannya masuk siang, malah mereka masuk pagi atau bisa dikatakan bolos pada jam belajar," ungkapnya.
   
Adapun siswa-siswi yang terjaring satpol PP tersebut berasal dari SMKN 7 Pontianak sebanyak tiga orang; SMKN 5 Pontianak tiga orang; SMK Madrasah Aliyah satu orang; SMK PGRI Pontianak satu orang; SMK 9 Pelayaran satu orang; SMK Bina Utama tiga orang; SMK Haruniyah empat orang; SMA Santun Untan dua orang; SMKN 3 satu orang; SMAN 1 Sungai Raya satu orang; dan SMK Mandiri sebanyak dua orang.
   
"Razia ini kami lakukan berdasarkan laporan masyarakat yang banyak melihat para siswa SMA/sederajat yang nongkrong di Warkop pada jam-jam belajar. Mendengar laporan itu, kami langsung meluncur ke lokasi yang dijadikan tempat nongkrong tersebut, dan hasilnya ternyata benar," ungkapnya.
   
Dia berharap, pihak sekolah dan orang tua juga melakukan pengawasan terhadap anak-anak mereka agar tidak terus berulang para siswa yang bolos sekolah lalu nongkrong di tempat-tempat yang tidak bagus, seperti Warkop maupun Warnet.
   
"Para siswa yang terjaring razia hari ini kami serahkan kembali kepada pihak sekolah dan orangtuanya untuk dilakukan pembinaan," katanya.
   
Sementara itu, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyatakan para pelajar harusnya memanfaatkan waktunya dengan belajar, bukan malah nongkrong di Warkop atau Warnet dalam menghabiskan waktu yang tidak bermanfaat itu.
   
"Kami berharap para pihak sekolah dan orang tua harus lebih ketat lagi dalam mengawasi pergaulan anak-anak mereka agar tidak salah dalam memilih teman," katanya.

 

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019