Pontianak (Antaranews Kalbar) - Polresta Pontianak akan mengalihkan sejumlah arus lalu lintas di kawasan Jalan Gajah Mada atau kawasan Pecinaan pada puncak Perayaan Cap Go Meh tahun 2019 menndatang.
"Mulai pukul 13.00 WIB sejumlah arus lalu lintas menuju Jalan Gajah Mada kami alihkan ke ruas jalan lainnya, seperti Jalan Tanjungpura dan Imam Bonjol sehingga masyarakat atau pengguna kendaraan tidak terjebak di ruas digelarnya atraksi reflika naga pada puncak Perayaan Cap Go Meh tahun 2019, Selasa (19/1)," kata Kasatlantas Polresta Pontianak, Kompol Salbiah seusai menghadiri Rakor Liong Kapuas 2019 di Pontianak, Kamis.
Perayaan Imlek jatuh tanggal 5 Februari 2019 atau 2570 menurut penanggalan China, kemudian puncak Perayaan Cap Go Meh yakni 15 hari pada Perayaan Imlek atau sekitar, Selasa (19/1).
Ia menjelaskan, puncak CGM diperkirakan tanggal 19 Februari 2019, sehingga akan diawali dengan ritual reflika naga buka mata di Klenteng Kwan Tie Bio, Jalan Diponegoro Pontianak sehingga sepanjang jalan itu akan ditutup sementara untuk proses ritual tersebut.
"Kemudian untuk reflika naga berkunjung ke donatur atau rumah masyarakat Tionghoa juga menggunakan kendaraan, sehingga tidak sampai mengganggu arus lalu lintas. Kami berharap para pemain naga tertib dengan mematuhi aturan yang sudah diatur dalam rakor saat ini," ungkapnya.
Kasatlantas Polresta Pontianak mengimbau, kepada masyarakat agar tidak memilih ruas jalan yang akan dijadikan pusat atraksi naga dan atraksi kesenian lainnya pada puncak Perayaan Cap Go Meh tanggal 19 Februari 2019.
"Sebaiknya masyarakat memilih jalan lain yang tidak menjadi jalur atraksi reflika naga tersebut agar tidak terjebak macet," katanya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan menyatakan, ucapan terima kasih kepada pihak kepolisian yang siap mengatur kelancaran Perayaan Imlek dan Cap Go Meh hingga berjalan dengan lancar dan aman.
"Intinya panitia Perayaan Imlek dan Cap Go Meh tahun 2019 agar terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait agar semua kegiatan tersebut bisa berjalan dengan lancar dan aman, sehingga bisa mendongkrak kunjungan wisman, baik lokal, nasional dan mancanegara untuk berkunjung ke Pontianak," katanya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, Rendrayani mengatakan even tahunan Perayaan Cap Go Meh yang dipusatkan di kawasan Pecinaan Kota Pontianak, yakni Jalan Gajah Mada dan Diponegoro yang diperkirakan tahun ini akan lebih meriah dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Ia menjelaskan, ada arakan replika naga, barongsai, kemudian di kawasan festival kuliner di sepanjang Jalan Diponegoro akan menampilkan kue keranjang yang diperkirakan total seberat satu ton dan berbagai replika pohon khas Perayaan Imlek atau mei hwa.
"Selain itu di sepanjang Jalan Gajah Mada juga sudah dipasang lampion (lampu warna merah) sekitar tiga ribuan. Hingga saat ini untuk kegiatan atraksi arakan replika naga akan diikuti sekitar 43 naga dari berbagai Yayasan Pemadam Kebakaran dan lainnya, dan 43 barongsai," ungkapnya.
Ia menambahkan, berbagai kegiatan Perayaan Imlek dan CGM tersebut akan dimulai tanggal 14 Februari 2019, yang ditandai dengan pembukaan Festival Kuliner di Jalan Diponegoro Pontianak.
Selama ini, dalam hal Perayaan CGM atau puncak Perayaan Imek di Kota Pontianak dikenal dengan atraksi replika naga, baik dari segi jumlah maupun panjang dari replika naga tersebut, sementara di Kota Singkawang (kota seribu kelenteng) lebih dikenal dengan atraksi tatung (atraksi seorang dukun yang kemasukan roh).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Mulai pukul 13.00 WIB sejumlah arus lalu lintas menuju Jalan Gajah Mada kami alihkan ke ruas jalan lainnya, seperti Jalan Tanjungpura dan Imam Bonjol sehingga masyarakat atau pengguna kendaraan tidak terjebak di ruas digelarnya atraksi reflika naga pada puncak Perayaan Cap Go Meh tahun 2019, Selasa (19/1)," kata Kasatlantas Polresta Pontianak, Kompol Salbiah seusai menghadiri Rakor Liong Kapuas 2019 di Pontianak, Kamis.
Perayaan Imlek jatuh tanggal 5 Februari 2019 atau 2570 menurut penanggalan China, kemudian puncak Perayaan Cap Go Meh yakni 15 hari pada Perayaan Imlek atau sekitar, Selasa (19/1).
Ia menjelaskan, puncak CGM diperkirakan tanggal 19 Februari 2019, sehingga akan diawali dengan ritual reflika naga buka mata di Klenteng Kwan Tie Bio, Jalan Diponegoro Pontianak sehingga sepanjang jalan itu akan ditutup sementara untuk proses ritual tersebut.
"Kemudian untuk reflika naga berkunjung ke donatur atau rumah masyarakat Tionghoa juga menggunakan kendaraan, sehingga tidak sampai mengganggu arus lalu lintas. Kami berharap para pemain naga tertib dengan mematuhi aturan yang sudah diatur dalam rakor saat ini," ungkapnya.
Kasatlantas Polresta Pontianak mengimbau, kepada masyarakat agar tidak memilih ruas jalan yang akan dijadikan pusat atraksi naga dan atraksi kesenian lainnya pada puncak Perayaan Cap Go Meh tanggal 19 Februari 2019.
"Sebaiknya masyarakat memilih jalan lain yang tidak menjadi jalur atraksi reflika naga tersebut agar tidak terjebak macet," katanya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan menyatakan, ucapan terima kasih kepada pihak kepolisian yang siap mengatur kelancaran Perayaan Imlek dan Cap Go Meh hingga berjalan dengan lancar dan aman.
"Intinya panitia Perayaan Imlek dan Cap Go Meh tahun 2019 agar terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait agar semua kegiatan tersebut bisa berjalan dengan lancar dan aman, sehingga bisa mendongkrak kunjungan wisman, baik lokal, nasional dan mancanegara untuk berkunjung ke Pontianak," katanya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, Rendrayani mengatakan even tahunan Perayaan Cap Go Meh yang dipusatkan di kawasan Pecinaan Kota Pontianak, yakni Jalan Gajah Mada dan Diponegoro yang diperkirakan tahun ini akan lebih meriah dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Ia menjelaskan, ada arakan replika naga, barongsai, kemudian di kawasan festival kuliner di sepanjang Jalan Diponegoro akan menampilkan kue keranjang yang diperkirakan total seberat satu ton dan berbagai replika pohon khas Perayaan Imlek atau mei hwa.
"Selain itu di sepanjang Jalan Gajah Mada juga sudah dipasang lampion (lampu warna merah) sekitar tiga ribuan. Hingga saat ini untuk kegiatan atraksi arakan replika naga akan diikuti sekitar 43 naga dari berbagai Yayasan Pemadam Kebakaran dan lainnya, dan 43 barongsai," ungkapnya.
Ia menambahkan, berbagai kegiatan Perayaan Imlek dan CGM tersebut akan dimulai tanggal 14 Februari 2019, yang ditandai dengan pembukaan Festival Kuliner di Jalan Diponegoro Pontianak.
Selama ini, dalam hal Perayaan CGM atau puncak Perayaan Imek di Kota Pontianak dikenal dengan atraksi replika naga, baik dari segi jumlah maupun panjang dari replika naga tersebut, sementara di Kota Singkawang (kota seribu kelenteng) lebih dikenal dengan atraksi tatung (atraksi seorang dukun yang kemasukan roh).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019