Pontianak (Antaranews Kalbar) - Puluhan Perwira di jajaran Lapangan udara Supadio mengikuti Latihan Survival Dasar Alap Mandau-19 untuk meningkatkan kemampuan prajurit Lanud di alam terbuka.

"Latihan ini akan dilaksanakan selama 2 hari dan rutin dilaksanakan setiap tahun. Latihan survival dasar ini diikuti puluhan Perwira Pertama (Pama) gabungan dari Lanud Supadio, Skadron Udara 1 dan Skadron Udara 51," kata Komandan Pangkalan TNI AU (Lanud) Supadio?Kolonel Pnb Palito Sitorus, saat membuka latihan tersebut di Sungai Raya, Jumat.

Palito mengatakan latihan survival dasar ini merupakan bagian dari upaya pembinaan sumber daya manusia menuju profesionalisme dalam menghadapi situasi darurat. Lagitan ini juga untuk meningkatkan kemampuan survival dasar?yang harus dimiliki setiap diri prajurit TNI AU yang sedang melaksanakan tugas operasi.

Oleh karena itu, katanya, latihan survival dasar ini dapat dijadikan ?wahana untuk menempa diri dalam melatih bertahan hidup baik secara perorangan maupun dalam bentuk kerja sama kelompok.

"Keberhasilan latihan sangat ditentukan oleh kecermatan dalam perencanaan, keseriusan dalam melaksanakan kegiatan serta kejelian pengawasan dan evaluasi pada setiap perkembangan yang terjadi di lapangan," tuturnya.

Semua proses latihan merupakan tanggung jawab seluruh komponen latihan, baik kolat, pelatih, pelaku maupun pendukung, sehingga setiap komponen yang terlibat untuk menaati aturan yang ada guna tercapainya sasaran latihan ini.

Terkait masalah safety, dia juga mengingatkan kembali bahwa kegiatan ini adalah latihan menuju pada tingkat kesiapan operasional yang diharapkan organisasi, sehingga safety harus tetap menjadi pertimbangan utama pada setiap langkah yang dilakukan di daerah latihan.

"Saya tekankan, dalam melaksanakan latihan ini haruslah dengan sungguh-sungguh tanpa mengabaikan faktor keamanan dan keselamatan, taatilah semua aturan dan sesuaikan dengan rencana yang telah dibuat, laksanakan kodal latihan dengan tepat serta laporkan setiap perkembangan pelaksanaan latihan kepada pimpinan latihan," katanya.

Dengan demikian, lanjutnya, setiap permasalahan yang muncul dapat segera diatasi.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Latihan (Dirlat) Kolonel Pnb Radar Soeharsono mengatakan latihan survival ini melibatkan ratusan anggota terdiri dari Kolat 21 personel, Pendukung 22 personel, Wasdal dan Penilai 9 personel, Pelatih dari Batalyon 465 Paskhas dan Denhanud 473 Paskhas 11 personel dan pelaku 37 personel.

"Adapun materi latihan berupa SERE, mengesan jejak, penggunaan GPS dan kompas, keterampilan melempar pisau, PPPK, caraka malam dan pengenalan Landing Craft Rubber (LCR)," kata Radar Soeharsono yang menjabat Danwing 7 Lanud Supadio.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019