Pontianak (Antaranews Kalbar) - Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani memotivasi pemuda Kabupaten Landak untuk tidak pernah berhenti mengejar impiannya.

 "Bung Karno, sebagai salah satu pendiri bangsa ini pernah mengatakan bahwa gantungkan cita-citamu setinggi bintang di langit. Untuk itu, saya mengharapkan kepada pemuda Landak untuk tidak berhenti mengejar cita-citanya, karena tidak ada yang tidak mungkin selagi kita mau terus belajar dan bekerja keras," kata Puan saat membuka kegiatan Kemah Revolusi Mental di Kabupaten Landak, Selasa.

Dia menyatakan, jika mau bermimpi yang besar, bisa saja salah satu dari peserta Kemah Revolusi Mental yang mengikuti kegiatan itu akan menggantikan Karolin sebagai Bupati, atau menjadi Menteri seperti dirinya.

 "Di Malaysia saja sudah ada menteri muda yang berumur dibawah 30 tahun, jadi bisa saja kalian dalam waktu 10 tahun ke depan, jika giat belajar dan bekerja, maka cita-cita kita bisa dicapai. Karena di tangan pemuda ini lah, nasib bangsa ini akan ditentukan," katanya.

 Program Revolusi Mental dicanangkan Presiden Jokowi untuk menjadikan masyarakat Indonesia menjadi manusia yang berintegritas, mau bekerja keras, dan mempunyai semangat gotong royong.

"Revolusi Mental adalah suatu gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia agar menjadi manusia baru, yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang rajawali dan berjiwa api yang menyala-nyala," katanya.

Itulah adalah gagasan revolusi mental yang pertama kali dilontarkan oleh Presiden Soekarno pada Peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 1956.

Soekarno melihat revolusi nasional Indonesia saat itu sedang mandek, padahal tujuan revolusi untuk meraih kemerdekaan Indonesia yang seutuhnya belum tercapai.

Revolusi di zaman kemerdekaan adalah sebuah perjuangan fisik, perang melawan penjajah dan sekutunya, untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia(NKRI). Kini, 74 tahun setelah bangsa kita merdeka, sesungguhnya perjuangan itu belum, dan tidak akan pernah berakhir.?

"Kita semua masih harus melakukan revolusi, namun dalam arti yang berbeda. Bukan lagi mengangkat senjata, tapi membangun jiwa bangsa," katanya.

 Revolusi Mental juga bertujuan untuk membangun jiwa yang merdeka, mengubah cara pandang, pikiran, sikap, dan perilaku agar berorientasi pada kemajuan dan hal-hal yang modern, sehingga Indonesia menjadi bangsa yang besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019