Putussibau (ANTARA) - Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kapuas Hulu Abdurrasyid mengatakan sudah ada investor yang akan masuk secara resmi di bidang perkebunan karet di wilayah Kapuas Hulu, Kalbar.

"Satu investor itu minta siapkan lahan sekitar 6. 000 hektare di daerah Kecamatan Putussibau Utara," kata Abdurrasyid ditemui di Putussibau, Kapuas Hulu, Kamis.

Dikatakan Abdurrasyid, harga karet alam di Kapuas Hulu saat ini di kisaran Rp7.300/kg sehingga perlu didorong agar bisa mencapai harga Rp10 ribu/kg.

Menurut dia, sebenarnya kualitas karet Kapuas Hulu sudah cukup baik, namun cara pengolahannya belum standar, serta seharusnya ada proses - proses yang dilakukan petani dalam pengelolaan karet.



"Sampai saat ini memang belum ada tindaklanjut investor karet itu kapan akan beroperasi, saya yakin jika sudah ada investor masuk harga karet mengalami kenaikan," jelas Abdurrasyid.

Diakui Abdurrasyid, produksi karet dari masyarakat saat ini menurun yang disebabkan rendahnya harga karet dan masyarakat mulai beralih menanam daun kratom.

Meski pun demikian, masyarakat Kapuas Hulu tidak meninggalkan begitu saja kebun karet, sampai saat ini masih ada petani karet yang menekuni karet.

"Memang saat ini banyak masyarakat menggantungkan perekonomian dengan daun kratom, tetapi belum ada kejelasan payung hukumnya, kalau karet jelas," ucap Abdurrasyid.



Disampaikan dia, untuk mendongkrak potensi karet Kapuas Hulu Pemerintah Daerah sudah melakukan MoU dengan NGO GiZ (LSM dunia) untuk mengembangkan karet.

Dikatakan Abdurrasyid, memang saat ini belum terlihat tindak lanjutnya di lapangan karena memang baru teknis dan perencanaan.

"Memang harapan kita bersama harga komoditi karet kembali meningkat, oleh sebab itu kita sangat dukung jika investor ingin masuk," ucap Abdurrasyid.

Sementara itu, salah satu warga pesisir sungai Kapuas, Bima Saputra (38) mengatakan di Kapuas Hulu perlu ada pabrik mini, yang sejak dulu menjadi dambaan masyarakat, namun sampai sekarang tidak pernah terealisasi.



"Kami selaku masyarakat rasanya sudah bosan mendengar rencana akan adanya investor apalagi rencana adanya pabrik karet, tapi kenyataannya harga karet semakin anjlok," ucap Bima.

Padahal kata Bima, jika pemerintah serius ingin mendongkrak potensi karet Kapuas Hulu tentu juga harus komitmen, apalagi Kapuas Hulu ini kabupaten perbatasan.

"Serendah-rendahnya harga karet, masih juga ditanam dan dipelihara masyarakat dengan harapan suatu saat harga karet kembali normal," kata dia.

Pewarta: Teofilusianto Timotius

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019