Putussibau (ANTARA) - Bupati Kapuas Hulu Abang Muhammad Nasir menegaskan agar tidak ada lagi desa yang berstatus sangat tertinggal di wilayah tersebut.

"Dana desa dari pemerintah itu untuk membangun desa, jadi jangan ada lagi desa yang berstatus sangat tertinggal," kata Nasir ditemui usai membuka rapat koordinasi dengan camat dan kades se - Kapuas Hulu, di Putussibau, Ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu, Selasa.

Dikatakan Nasir, jika memang ada kades yang tidak mampu mengelola dana desa untuk kemajuan desanya, lebih baik mundur dari jabatan apalagi kalau sudah sampai dua periode masih saja berstatus sangat tertinggal.

Karena menurut Nasir, bisa saja pembangunan yang digunakan dari dana desa itu tidak tepat sasaran.


Baca juga: Sebanyak 63 desa di Kapuas Hulu sangat tertinggal


Selain itu, Nasir juga meminta para kepala desa tidak terlalu banyak membuat program, namun mengutamakan program prioritas yang memang dibutuhkan masyarakat.

"Cobalah bertahap bangun desa menjadi desa berkembang menuju desa mandiri, saya yakin Kapuas Hulu mampu keluar dari status desa sangat tertinggal," ucap Nasir.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kapuas Hulu, Alfiansyah mengatakan ada 125 desa di Kapuas Hulu sejak tahun 2015 - 2018 berstatus sangat tertinggal dan ada 99 desa tertinggal.

"Pemerintah terus mendorong agar tidak ada lagi desa yang sangat tertinggal," ucap Alfiansyah.


Baca juga: Lima desa di Kapuas Hulu dapat bantuan mobil


Oleh karena itu, salah satu tujuan dilaksanakannya rapat koordinasi Bupati Kapuas Hulu dengan camat, kades dan kepala puskesmas untuk melakukan evaluasi pembangunan dan pemberdayaan desa selam tahun 2018.

Selain itu, kata Alfiansyah, melalui rapat koordinasi juga agar dapat kesempatan bersama menuju percepatan kemajuan kemandirian desa di Kapuas Hulu.

"Penggunaan dana desa dan alokasi dana desa agar terfokus dan tepat sasaran sehingga bagi desa yang sangat tertinggal bisa bertahap menjadi desa berkembang," pinta Alfiansyah.

Pewarta: Teofilusianto Timotius

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019