Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengatakan pihaknya akan melakukan inovasi dan terobosan dalam mengejar target sasaran pembangunan daerah, khususnya dalam membangun desa yang ada di kabupaten itu.
"Saya mengajak kepada seluruh masyarakat dan pemerintah desa untuk melakukan inovasi dalam membangun daerahnya. Tanpa inovasi dan terobosan, jelas akan sulit untuk membangun desa, apa lagi mewujudkan desa mandiri," katanya di Sungai Raya, Kamis.
Menurutnya, program-program pembangunan dimana pun di seluruh Indonesia bersifat pasti dan standar. Sehingga yang lebih dibutuhkan adalah kecepatan dalam mengejar target sasaran tersebut melalui sebuah evaluasi.
"Karena kalau bicara kabupaten bahkan provinsi, semua sudah ada program-program yang bersifat pasti di berbagai sektor. Tapi inilah yang kita kejar, yaitu bagaimana kita berupaya mempercepat pencapaian sasaran itu," tambahnya.
Dia mengemukakan, terkait hal itu, musrenbang kecamatan sebagai peluang dan kesempatan untuk memulai sebuah perencanaan pembangunan dengan sasaran yang konkret. Yaitu harus ada hal-hal yang faktual yang mendarat pada persoalan-persoalan nyata.
Target yang ingin dikejar, menurutnya, adalah peta jalan dan peta kerja dengan cara kerja yang inovatif.
"Karena kalau hanya program itu sudah pasti bunyinya dan hampir sama di seluruh Indonesia. Tapi langkah-langkah percepatan, terobosan, dan inovasi, itulah yang dibutuhkan di daerah kita bahkan di negeri ini," katanya.
Karena itu, Muda menyebutkan musrenbang kecamatan bertujuan agar nantinya ada kecepatan-kecepatan dalam menangani problem-problem di berbagai sektor di tingkat desa. Agar hal-hal yang bisa ditangani di desa tidak perlu ke kabupaten dan pusat. Semuanya dapat dilakukan dengan cepat, tepat, dan dan efektif.
Dia mengatakan, disinilah esensi sebetulnya bahwa kalau kita mengejar sesuatu tentu kita akan mengevaluasi apa yang terjadi di waktu lalu. Menyusun rencana kita pasti mengevaluasi dulu apa yang kurang yang harus diperbaiki ke depan.
"Semuanya harus berdasarkan fakta dan data, tidak bisa hanya retorika politik tanpa argument yang kualitatif dan kuantitatif. Supaya kita bisa berpikir rasional dan visi pun benar-benar mendarat ke persoalan masyarakat," lanjutnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Saya mengajak kepada seluruh masyarakat dan pemerintah desa untuk melakukan inovasi dalam membangun daerahnya. Tanpa inovasi dan terobosan, jelas akan sulit untuk membangun desa, apa lagi mewujudkan desa mandiri," katanya di Sungai Raya, Kamis.
Menurutnya, program-program pembangunan dimana pun di seluruh Indonesia bersifat pasti dan standar. Sehingga yang lebih dibutuhkan adalah kecepatan dalam mengejar target sasaran tersebut melalui sebuah evaluasi.
"Karena kalau bicara kabupaten bahkan provinsi, semua sudah ada program-program yang bersifat pasti di berbagai sektor. Tapi inilah yang kita kejar, yaitu bagaimana kita berupaya mempercepat pencapaian sasaran itu," tambahnya.
Dia mengemukakan, terkait hal itu, musrenbang kecamatan sebagai peluang dan kesempatan untuk memulai sebuah perencanaan pembangunan dengan sasaran yang konkret. Yaitu harus ada hal-hal yang faktual yang mendarat pada persoalan-persoalan nyata.
Target yang ingin dikejar, menurutnya, adalah peta jalan dan peta kerja dengan cara kerja yang inovatif.
"Karena kalau hanya program itu sudah pasti bunyinya dan hampir sama di seluruh Indonesia. Tapi langkah-langkah percepatan, terobosan, dan inovasi, itulah yang dibutuhkan di daerah kita bahkan di negeri ini," katanya.
Karena itu, Muda menyebutkan musrenbang kecamatan bertujuan agar nantinya ada kecepatan-kecepatan dalam menangani problem-problem di berbagai sektor di tingkat desa. Agar hal-hal yang bisa ditangani di desa tidak perlu ke kabupaten dan pusat. Semuanya dapat dilakukan dengan cepat, tepat, dan dan efektif.
Dia mengatakan, disinilah esensi sebetulnya bahwa kalau kita mengejar sesuatu tentu kita akan mengevaluasi apa yang terjadi di waktu lalu. Menyusun rencana kita pasti mengevaluasi dulu apa yang kurang yang harus diperbaiki ke depan.
"Semuanya harus berdasarkan fakta dan data, tidak bisa hanya retorika politik tanpa argument yang kualitatif dan kuantitatif. Supaya kita bisa berpikir rasional dan visi pun benar-benar mendarat ke persoalan masyarakat," lanjutnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019