Kepala Perwakilan BKKBN Kalimantan Barat, Kusmana mengingatkan masih banyak pekerjaan rumah di bidang keluarga berencana yang harus dikerjakan di tahun 2019.

"Tantangan di tahun 2018 yang lalu itu menyisakan beberapa pekerjaan rumah yang harus diselesaikan bersama," kata Kusmana di Pontianak, Senin.

Ia menjelaskan, PR penyelesaian program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK),  diantaranya yang perlu diselesaikan adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan pelayanan KB, karena memang mereka belum mendapatkan pelayanan KB dengan baik.

"Target kami sebenarnya di akhir Renstra tahun 2018 mestinya turun menjadi sembilan persen. Namun berdasarkan survei kinerja BKKBN atau program KKBPK masih berada di posisi 10 persen, inilah salah satu PR yang harus di selesaikan bersama," ujarnya.

Kusmana meyakini, bila ini serius di kerjakan oleh BKKBN dan didukung penuh oleh Pemprov Kalbar dan kabupaten/kota, Organisasi Pemerintah Daerah KB (OPDKB) kabupaten/kota dan para mitra kerja, maka PR itu bisa diselesaikan di tahun ini.

"Selain PR pelayanan ber-KB, yang juga harus diselesaikan, yaitu banyak kasus kehamilan yang tidak diinginkan di kalangan remaja. Ini sangat mengagetkan, karena data survei menunjukkan hampir 24,9 persen pada remaja wanita berumur 15-19 tahun di Kalbar pernah hamil tidak direncanakan," kata Kusmana.

Menurutnya, situasi seperti itu, maka BKKBN dibantu para mitra secara terus menerus menggelar kegiatan sosialisasi dan edukasi yang melibatkan para remaja, khususnya yang tergabung di forum GenRe.

"Dan masih ada beberapa PR lainnya di beberapa bidang, walaupun bidang tersebut sudah tercapai target, sesuai dengan Renstra yang sudah BKKBN susun. Tapi tetap harus kita selesaikan karena pencapaian angkanya masih di bawah angka nasional," katanya.

Melalui pertemuan rapat kerja yang dimulai dari Pra Rakerda, Rakerda dan Rakornis, Kaper BKKBN Kalbar, Kusmana mengharapkan kepada semua yang terlibat dapat bersama meningkatkan pelayanan sehingga menghasilkan kemajuan pembangunan KKBPK dengan baik. Termasuk untuk terus menurunkan angka melahirkan pada wanita menikah umur 15-19 tahun yang saat ini nencapai 63 persen per 1000 wanita Kalbar, nasional saat ini di posisi 36 persen.

"Saya percaya dan yakin dengan dukungan para mitra seperti pemerintah, PKK, TNI, Polri, DWG, tokoh-tokoh masyarakat kaum remaja dan ormas-ormas lainnya, yang secara terus menerus memberi pencerahan dan bimbingan sehingga usaha kita bersama ini berhasil dan mendapat bimbingan dari Tuhan Yang Maha Esa," katanya.

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019