Wakil Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan menyarankan kepada pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang ada di provinsi itu untuk bisa memasarkan produk mereka secara daring (online).
"Sangat kita sadari bersama bahwa perkembangan IKM juga sangat bervariasi ada yang sudah menjual produknya dengan memanfaatkan teknologi atau secara online namun sebagian besar masih offline.Untuk itu, saya harapkan pelaku IKM agar bisa segera melek teknologi agar bisa memasarkan produk mereka secara online," kata Ria Norsan di Pontianak, Senin.
Dihadapkan pada realita IKM tersebut, lanjutnya, maka menjadi tugas dan tanggungjawab bersama untuk terus membina, mengembangkan serta mencerdaskan para pelaku IKM.
"Upaya yang dapat kita lakukan antara lain melalui pembinaan dan pelatihan secara profesional dalam rangka mendorong penggunaan teknologi informasi kepada para pelaku IKM," tuturnya.
Sejalan dengan kebijakan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Kalbar juga terus mendorong penumbuhan dan pengembangan sektor Industri Kecil Menengah di daerah dengan tujuan agar IKM dapat menjadi penggerak perekonomian daerah dan meningkatkan penyerapan tenaga kerja.
Terkait e-Smart IKM yang merupakan sistem basis data yang tersaji dalam profil industri, sentra, dan produk yang diintegrasikan dengan marketplace yang teIah ada, telah memberi peluang yang sangat besar bagi kemajuan IKM, karena terdapat sembilan komoditas yang masuk ke dalam skema e-Smart IKM ini, yakni makanan dan minuman, logam, perhiasan, herbal, kosmetik, fesyen, kerajinan, furnitur, dan industri kreatif lainnya.
Dengan dimanfaatkannya e-Smart IKM ini, maka pelaku IKM didorong untuk memasuki online marketplace, sehingga Pemerintah dan Pemerintah Daerah khususnya Pemerintah Provinsi Kalbar memiliki gambaran dan peta yang jelas mengenai perkembangan IKM untuk ditindaklanjuti dalam bentuk pembinaan melalui program/kegiatan yang bersifat teknis seperti kegiatan yang kita laksanakan ini.
"Saya minta kepada seluruh pelaku IKM bahwa keberadaan e-Smart IKM ini bukan untuk menghambat kemajuan IKM tapi untuk mendorong IKM ke dalam online marketplace dan memacu IKM agar naik kelas ke tingkat yang lebih tinggi sehingga mampu bersaing dan tidak ketinggalan dalam kompetisi yang semakin komplek saat ini," pintanya.
Untuk mendorong perkembangan industri di Provinsi Kalbar, dirinya menitipkan pesan untuk Menteri Perindustrian agar memberikan dukungan penuh untuk percepatan pembangunan SDM industri di Provinsi Kalbar yang berbasis teknologi informasi.
"Hal itu dapat dilakukan melalui pengembangan dan pembangunan sekolah-sekolah vokasional unggulan baik SMK, Akademi Komunitas, maupun kerjasama dengan Perguruan Tinggi dan Balai Diklat Industri Kementerian Perindustrian serta pengembangan SDM yang berbasis tujuh industri unggulan Kalbar melalui Diklat 3 in 1," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Sangat kita sadari bersama bahwa perkembangan IKM juga sangat bervariasi ada yang sudah menjual produknya dengan memanfaatkan teknologi atau secara online namun sebagian besar masih offline.Untuk itu, saya harapkan pelaku IKM agar bisa segera melek teknologi agar bisa memasarkan produk mereka secara online," kata Ria Norsan di Pontianak, Senin.
Dihadapkan pada realita IKM tersebut, lanjutnya, maka menjadi tugas dan tanggungjawab bersama untuk terus membina, mengembangkan serta mencerdaskan para pelaku IKM.
"Upaya yang dapat kita lakukan antara lain melalui pembinaan dan pelatihan secara profesional dalam rangka mendorong penggunaan teknologi informasi kepada para pelaku IKM," tuturnya.
Sejalan dengan kebijakan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Kalbar juga terus mendorong penumbuhan dan pengembangan sektor Industri Kecil Menengah di daerah dengan tujuan agar IKM dapat menjadi penggerak perekonomian daerah dan meningkatkan penyerapan tenaga kerja.
Terkait e-Smart IKM yang merupakan sistem basis data yang tersaji dalam profil industri, sentra, dan produk yang diintegrasikan dengan marketplace yang teIah ada, telah memberi peluang yang sangat besar bagi kemajuan IKM, karena terdapat sembilan komoditas yang masuk ke dalam skema e-Smart IKM ini, yakni makanan dan minuman, logam, perhiasan, herbal, kosmetik, fesyen, kerajinan, furnitur, dan industri kreatif lainnya.
Dengan dimanfaatkannya e-Smart IKM ini, maka pelaku IKM didorong untuk memasuki online marketplace, sehingga Pemerintah dan Pemerintah Daerah khususnya Pemerintah Provinsi Kalbar memiliki gambaran dan peta yang jelas mengenai perkembangan IKM untuk ditindaklanjuti dalam bentuk pembinaan melalui program/kegiatan yang bersifat teknis seperti kegiatan yang kita laksanakan ini.
"Saya minta kepada seluruh pelaku IKM bahwa keberadaan e-Smart IKM ini bukan untuk menghambat kemajuan IKM tapi untuk mendorong IKM ke dalam online marketplace dan memacu IKM agar naik kelas ke tingkat yang lebih tinggi sehingga mampu bersaing dan tidak ketinggalan dalam kompetisi yang semakin komplek saat ini," pintanya.
Untuk mendorong perkembangan industri di Provinsi Kalbar, dirinya menitipkan pesan untuk Menteri Perindustrian agar memberikan dukungan penuh untuk percepatan pembangunan SDM industri di Provinsi Kalbar yang berbasis teknologi informasi.
"Hal itu dapat dilakukan melalui pengembangan dan pembangunan sekolah-sekolah vokasional unggulan baik SMK, Akademi Komunitas, maupun kerjasama dengan Perguruan Tinggi dan Balai Diklat Industri Kementerian Perindustrian serta pengembangan SDM yang berbasis tujuh industri unggulan Kalbar melalui Diklat 3 in 1," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019