Perwakilan BKKBN Provinsi Kalbar siap mendukung Proyek Prioritas Nasional Tahun 2019 dalam menyiapkan kehidupan berkeluarga bagi remaja.

Salah satunya melalui temu kerja tentang sinkronisasi program kerja Duta Generasi Berencana (GenRe) yang digelar selama tiga hari dari tanggal 17-20 Juni 2019 di Hotel Ibis Jalan A Yani Pontianak, Kalbar.

"Kegiatan itu merupakan tindaklanjuti hasil pertemuan workshop penguatan digital leadership dan workshop penyiapan perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja dengan penguatan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIKR) dan Bina Ketahanan Remaja (BKR) yang telah dilakukan di Bekasi," kata Ketua Panitia workshop Kabid KSPK BKKBN Kalbar, Aulia A Arief di Pontianak.

Peserta yang hadir terdiri pemgelolaan program ketahanan remaja, Duta GenRe se-Kalbar, PKB, Analisa Ketahanan Keluarga BKKBN Kalbar, penyusun bahan ketahanan remaja, petugas Dukcapil, Dinas PP dan PA Kalbar, konselor dan Forum GenRe.

"Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatan kepemimpinan pengelolaan program GenRe di seluruh Kalbar. Dari mereka ini nantinya bisa melakukan sosialisasi penyiapan perencanaan kehidupan berencana bagi para remaja Kalbar," katanya.

Sedangkan tujuan khusus dari kegiatan ini, kata Aulia yaitu untuk meningkatkan kapasitas dalam mengantisipasi dan menghadapi tantangan dan perubahan dalam Pengelolaan GenRe. Kemudian terbangunnya kolaborasi dengan lintas sektor serta mitra kerja dalam pengelolaan Program GenRe.

Selain itu, terpaparnya roadmap pelaksanaan kegiatan penyiapan perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja di kabupaten/kota di Kalbar. Dan terakhir untuk meningkatnya kemampuan Pengelola Program GenRe dalam memfasilitas pelaksanaan Workshop Penyiapan Perencanaan KB bagi remaja di kabupaten/kota di Kalbar.

Adapun latar belakang kegiatan itu kata Aulia bahwa remaja telah menjadi bagian penting dari Program KKBPK. Remaja telah ikut terlibat dalam Program KKBPK sejak tahun 2005 sebagai respons atas komitmen untuk memperhatikan kesehatan dan hak-hak reproduksi. Pada 2007 mulai dibentuk Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIKKRR) atau PIK Remaja dalam rangka Pembinaan Ketahanan Remaja sebagai bagian dari upaya Pembinaan Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga.

"Ini sebagai wadah kegiatan dari remaja. oleh remaja dan untuk remaja dan layanan ramah remaja, PIK Remaja mencetak pendidik sebaya dan konselor sebaya untuk meminimalisir pengaruh negatif kelompok sebaya dan menjadikan kelompok sebaya sebagai sumber informasi yang benar," katanya.

Sementara itu. Bina Keluarga Remaja (BKR) sebagai wadah kegiatan orang tua yang memiliki remaja, didisain untuk menciptakan keluarga sebagai Iingkungan yang mampu mendukung dan mengarahkan tumbuh kembang remaja.

"Hasil kajian menunjukkan bahwa kelompok sebaya dan orangtua, terutama ibu menjadi tempat paling nyaman bagi remaja untuk berdiskusi tentang kesehatan reproduksi yang dialaminya, 62 persen remaja perempuan dan 51 persen remaja laki-iaki berdiskusi kesehatan reproduksi dengan temannya, dan 53 persen remaja perempuan serta 11 persen remaja laki-laki berdiskusi kespro dengan ibunya (SDKI, 2017).

Menurutnya perlu juga diketahui bahwa pembinaan KR dilakukan dalam upaya menyiapkan yaitu remaja sebagai calon orangtua agar mampu membangun keluarga berkualitas sehingga melahirkan generasi juga berkualitas. Serta remaja sebagai calon penduduk usia produktif agar mampu menjadi aktor/pelaku pembangunan. Sesuai dengan Pasal 48 UU No. 52 Tahun 2009, Pembinaan KR dilakukan dengan memberikan akses informasi, pendidikan. konseling, dam pelayanan tentang kehidupan berkeluarga.

"Outcome dari Pembinaan KR adalah  terbentuknya GenRe, yaitu remaja yang memiliki perencanaan dalam mempersiapkan dan melewati transisi kehidupan remaja dengan mempraktikkan hidup bersih dan sehat, melanjutkan pendidikan, memulai berkarir, menjadi anggota masyarakat yang baik, serta membangun keluarga yang berkualitas," katanya.

Pewarta: Slamet

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019