Rektor Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, Kalimantan Barat, Prof DR Garuda Wiko mengajak mahasiswanya untuk berhenti sekedar mengejar nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).

"Saya ingatkan dan mengajak mahasiswa untuk jangan mengejar IPK semata," ujarnya saat Diseminasi Kebijakan Perdagangan ; Muda, Kreatif dan Produktif di Era Digital 4.0 yang digelar Kemendag RI dan Untan di Pontianak, Selasa.

Ia menjelaskan bahwa dengan kemajuan dalam berbagai hal termasuk di era digital menuntut mahasiswa bukan hanya sekedar mengejar nilai IPK, namun kemampuan lainnya seperti jiwa kewirausahaan.

"Saat ini kita butuh kolaborasi, komunikasi dan kemampuan mahasiswa. Sehingga ketika selesai kuliah siap untuk semua. Hari ini lah menentukan masa depan," papar dia.

Dengan adanya revolusi digital menurutnya kemampuan personel mahasiswa harus dimaksimalkan. Kemudian proses juga harus dilalui dan teknologi harus diikuti atau dikuasai.

"Kembali, saat nya mahasiswa bukan hanya sebatas nilai IPK, namun kemampuan lainnya termasuk kewirausahaan," kata dia.

Ia menjelaskan untuk program pengembangan kewirausahaan di Untan Pontianak sendiri sudah dimulai sejak 2008 dengan mensinergikan program yang ada di internal dan eksternal.

"Berbagai prestasi pada bidang kewirausahaan dan inovasi bisnis pada tingkat lokal, regional dan nasional telah berhasil diraih oleh mahasiswa Untan," jelas dia.

Lanjutnya, pihaknya juga membuat program 1.000 pengusaha kampus. Program pengusaha kampus memberikan wadah pengembangan kewirausahaan bagi mahasiswa.

"Adanya program tersebut mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Pada tahun 2018, telah terdapat 437 ide bisnis dan 400 pengusaha kampus. Berbagai kegiatan-kegiatan kemahasiswaan yang berkaitan dengan kewirausahaan juga telah dilaksanakan," papar dia.

Dikatakan dia juga bahwa visi dan misi Untan Pontianak saat ini yakni menuju universitas siber. Hal itu sebagai upaya untuk menjawab tantangan dalam era digital ini.

"Dari lingkungan strategisnya, perguruan tinggi telah memasuki era yang penuh dengan ketidakpastian, tidak dapat diperkirakan dan berubah secara terus menerus. Sebagai konsekuensi dari perguruan tinggi perlu melakukan transformasi untuk dapat mempertahankan status sebagai pusat unggulan dalam lingkungan strategis baru yang serba digital," kata Garuda Wiko.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019