Enam Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, akan menjadi pangkalan LPG tabung isi tiga kilogram atau LPG  bersubsidi.

“BUMDes yang kinerjanya baik itu akan kita usulkan atau prioritaskan menjadi pangkalan pangkalan gas 3 kilogram,” ujar Camat Tebas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Marianis Majri saat dihubungi di Sambas, Jumat.

Ia menjelaskan dengan adanya pangkalan LPG tersebut diharapkan distribusi gas oleh Pertamina lebih lancar dan tepat sasaran.


Baca juga: Pertamina buka tiga pangkalan LPG baru di kecamatan Batu Ampar


“BUMDes tentu dapat berperan dalam penyaluran gas 3 kilogram terutama desa yang belum memiliki pangkalan. Sedangkan bagi yang sudah memiliki pangkalan sama-sama akan kami awasi penyaluran kepada warga miskin," jelasnya.

Ia juga mengajak kepala desa di Kecamatan Tebas tidak lagi menggunakan gas subsidi. Menurutnya, selain kepala desa seluruh ASN, anggota TNI /Polri di Kecamatan Tebas sudah semestinya menggunakan gas non-subsidi seperti yang 5,5 kilogram.

"Tidak menggunakan gas elpiji 3 kilogram bagi yang tidak berhak merupakan satu di antara kesepakatan kami bersama dalam mengatasi permasalahan gas elpiji 3 kilogram di Kecamatan Tebas, yang sering dikeluhkan oleh masyarakat," sebut dia


Baca juga: Masyarakat diimbau beli elpiji tiga kilogram di pangkalan resmi


Bahkan menurutnya, perangkat desa dan Direktur BUMDes juga diajak untuk tidak menggunakan gas elpiji bersubsidi.

"Bagi yang tidak masuk dalam daftar masyarakat tidak mampu, sebaiknya menggunakan gas non-subsidi. Gas yang 3 kilogram khusus untuk warga miskin sehingga masyarakat yang tidak masuk dalam daftar warga miskin gunakan non-subsidi,” sebut dia.

Ditegaskan oleh Marianis, Forkopimcam dan elemen masyarakat akan mengawasi penyaluran gas 3 kilogram untuk warga miskin.


Baca juga: Singkawang atur penyaluran LPG 3 kilogram di pangkalan


"Di mana sesuai harga eceran tertinggi untuk Kecamatan Tebas adalah Rp16.500 dan ada tiga desa di Kecamatan Tebet yang khusus yaitu Segarau Parit, Maribas dan Serat Ayon harga eceran tertinggi Rp19.500. Perlu ada laporan dari masyarakat, dan kami Forkopimcam akan turun langsung melakukan sidak kepangkalan di masing-masing desa," tegas Marianis.

 

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019