Pemkot Singkawang, menggelar Talkshow Minat Baca yang diselenggarakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Singkawang, untuk meningkatkan minat baca bagi masyarakat setempat.

"Maksud dari kegiatan ini adalah untuk mrmberikan gambaran umum kepada masyarakat dalam meningkatkan minat dan kegemaran membaca," kata Asisten Pemerintahan Setda Kota Singkawang, Heri Apriyadi di Singkawang, Kamis.

Dia mengatakan, dengan Talkshow tersebut, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat sehingga dapat berperan aktif mendukung kegiatan peningkatan minat baca.

Pemkot Singkawang, katanya, dalam meningkatkan minat baca masyarakat telah memiliki tugas pokok dan fungsi di bidang perpustakaan. Kebijakan Pemkot Singkawang yang dimaksud adalah rangkaian konsep yang menjadi garis besar atau rencana dalam pengelolaan minat baca masyarakat.

"Sedangkan minat baca masyarakat yang dimaksud adalah aktivitas yang dilakukan dengan penuh ketekunan dan cenderung menetap dalam rangka membangun pola komunikasi dengan diri sendiri agar pembaca dapat menemukan makna tulisan dan memperoleh informasi sebagai proses tranmisi pemikiran untuk mengembangkan intelektual dan pembelajaran sepanjang hayat," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua TP PKK Singkawang, Juli Wahyuni mengatakan, masih rendahnya minat baca generasi milenial dan masih kurangnya kegemaran membaca anak-anak, sehingga untuk mengentaskan isu permasalahan ini setidaknya perlu kerjasama dan kepedulian masyarakat yang terwakili oleh PKK.

Menurutnya, orang tua memiliki peran sentral dalam menumbuhkan minat baca anak, keluarga menjadi sekolah pertama bagi anak-anak, dengan demikian posisi orang tua adalah menyiapkan bahan bacaan sekaligus membimbing anak-anak dalam menumbuhkembangkan minat baca.

"Orang tua dapat menumbuhkan minat baca pada anak dengan cara sebagai berikut, kenalkan anak dengan buku sedini mungkin, dorong anak bercerita tentang apa yang telah didengar atau dibacanya, ajak anak ke toko buku/perpustakaan, membeli buku yang menarik untuk anak, sisihkan uang untuk membeli buku, nonton filmnya dan beli bukunya, ciptakan perpustakaan keluarga, tukar buku dengan teman," ujarnya.

Kemudian, hilangkan penghambat seperti TV atau Playstation, beri hadiah (reward), jadikan kegiatan membaca sebagai kebiasaan setiap hari, ubah cara baca ketika anak kurang atau tidak tertarik dengan buku, buat buku sendiri untuk anak dan jadilah teladan orangtua yang lebih berdampak daripada kata-kata.

Sementara psikolog, Patricia Elfiravinny mengatakan, membaca memiliki manfaat besar di dalam perkembangan psikologis anak, di antaranya adalah, meningkatkan kemampuan kognitif (daya fikir) dan mengembangkan keterampilan komunikasi, sosial dan emosi.

Seiring bertambahnya usia, anak akan mempertajam cara berfikirnya dan mengembangkan keterampilan komunikasi, sosial dan emosi yang dimiliki anak sesuai pertumbuhan usianya.

"Orang tua juga perlu memilihkan bacaan-bacaan yang layak buat anak sesuai dengan tingkat perkembangan usianya," katanya.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019