Analisis curah hujan di wilayah Kalimantan Barat pada dasarian II 11-20 Juli 2019 secara umum terjadi hujan kategori rendah hingga menengah, dengan curah hujan berkisar antara 11-100 mm/dasarian.

"Sifat hujan pada dasarian dua Juli 2019 secara umum termasuk dalam kategori bawah normal hingga normal," kata Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Mempawah, Syafrinal, Minggu.

Menurut Syafrinal, monitoring hari tanpa hujan di Kalimantan Barat terpantau secara umum berada dalam kategori kategori pendek 6-10 hari hingga panjang 21-30 hari. Analisis tersebut termasuk dalam kategori waspada kekeringan mteorologis.

"Hari tanpa hujan kategori sangat panjang 31-60 hari terjadi di Kabupaten Bengkayang wilayah Sei Duri, yang termasuk dalam kategori siaga kekeringan meteorologis," sebutnya.

Syafrinal mengatakan analisis musim kemarau ZOM 265 terjadi di Ketapang bagian selatan. Berdasarkan data curah hujan pada 3 dasarian terakhir terpantau dibawah 50 mm/dasarian.

"Hal ini menandakan ZOM 265 telah memasuki musim kemarau, dimulai pada Juni dasarian tiga," jelasnya.

Kondisi indeks Nino 3.4, lanjut Syafrinal terpantau sebesar 0.6 berada pada fase El Nino lemah. Sedangkan Indeks Dipole Mode terpantau sebesar 0.27 berada pada kondisi Dipole Mode Netral. 

"Sementara suhu permukaan laut di sekitar wilayah Kalimantan Barat secara umum menunjukan nilai anomali berkisar antara plus nol titik enam hingga plus nol titik empat," jelasnya lagi.

Secara umum dikatakan curah hujan di wilayah Kalimantan Barat pada dasarian III tanggal 21-31 Juli 2019 diprakirakan berkisar antara 50-100 mm/dasarian. Dimana curah hujan Kalimantan Barat bagian utara diprakirakan lebih tinggi dibanding curah hujan Kalimantan Barat bagian selatan.

"Distribusi curah hujan di Kalimantan Barat secara umum diprakirakan masih terjadi jeda hujan pada awal hingga pertengahan dasarian III Juli 2019," ungkap Syafrinal.

Masyarakat diimbau waspada terhadap dampak berkurangnya curah hujan yang dikhawatirkan dapat meningkatnya potensi kemudahan terjadinya kebakaran serta berkurangnya ketersediaan air.

"Terutama ke sektor pertanian," imbau Kepala Staklim BMKG Mempawah, Syafrinal.

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019