Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) bersama Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Singkawang, Kalimantan Barat, menemukan kerupuk dan sosis yang diduga mengandung babi tanpa label, namun dijual bebas oleh pedagang di Kota Singkawang.

"Berdasarkan pemantauan dan pengawasan kami, kerupuk yang diduga mengandung babi tanpa label tersebut dijual oleh salah satu pedagang di Pasar Beringin dan Alianyang," kata Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Singkawang, Muslimin di Singkawang, Kamis.

Baca juga: Sosis Babi Terinfeksi Virus Mematikan

"Sementara untuk sosis yang juga diduga mengandung babi dan tanpa label dijual oleh salah satu pedagang yang ada di Pasar Alianyang," tuturnya.

Terkait dengan tenuan itu, pihaknya sudah menyarankan kepada pedagang yang menjual, agar bisa menyampaikan kepada produsennya untuk segera memproses perizinan.

"Jangan sampai produk yang dibuat, hanya dikemas dalam kantong plastik tetapi tidak disertai dengan label yang jelas," ujarnya.

Baca juga: BPOM: Belum Temukan Mie Mengandung Babi
Baca juga: 2 Produk Coklat Cadbury Mengandung DNA Babi

Kepada pedagang, katanya, juga diingatkan untuk tidak memajang bahkan memperjualbelikan kerupuk maupun sosis tersebut secara bebas di masyarakat, sebelum produk yang dijual mengantongi izin edar dari Dinas Perdagangan dan Kesehatan.

"Jika masih ditemukan, kami tak segan-segan untuk melakukan penyitaan," ungkapnya.

Muslimin menambahkan, berdasarkan pengakuan dari pedagang yang menjual,  kerupuk dan diduga mengandung babi tersebut berasal dari luar Singkawang yang ada di Kalbar. "Untuk sosis, produk tersebut didatangkan dari Malaysia," jelasnya.

Kepada masyarakat Singkawang khususnya yang Muslim, diimbau untuk tidak terlalu resah. Namun, harus berhati-hati dan waspada terhadap semua produk pangan yang dijual di pasaran di Kota Singkawang.

Baca juga: Dilema Obat-obatan Mengandung Enzim Lemak Babi
Baca juga: Harga Daging Babi Di Pontianak Masih Tinggi

"Artinya, ketika ingin membeli bahan makanan, pilihlah produk yang sudah mengantongi izin dan label yang jelas," pintanya.

Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Singkawang, Achmad Kismed mengatakan, terkait dengan temuan itu pihaknya sudah memberikan pembinaan kepada pedagang yang bersangkutan.

"Jika memang kerupuk tersebut merupakan produk lokal, kami minta  pengusahanya menampilkan label yang menegaskan jika makanan itu mengandung babi," katanya.

Namun, jika produk tersebut didatangkan dari luar Singkawang tanpa label serta tanpa peringatan mengandung babi atau tidak, kepada pedagang diminta untuk tidak menerima produk tersebut.

Baca juga: Satgas Pamtas Gagalkan Penyelundupan Babi Dari Malaysia
Baca juga: Dinkes Singkawang : Pemeriksaan Bakso Daging Babi Negatif

"Jika masih dijual produk seperti itu, dengan sangat terpaksa akan kami sita," ujarnya.

Dari hasil tes, memang kerupuk tersebut sudah mengandung babi. "Tapi kalau untuk sosis saya belum tahu. Karena saya belum mendapatkan informasi tentang sosis," ungkapnya.

Baca juga: Flu Babi Tewaskan 800 Lebih Orang di India Sejak 2015
Baca juga: Permintaan Daging Babi di Kubu Raya Melonjak Jelang Imlek
Baca juga: MUI Desak Farmakolog Temukan Pengganti Enzim Babi
Baca juga: MUI: Produk Bersertifikat Halal Tidak Ada Tercampur Babi
Baca juga: Umat Hindu Bali Potong Ribuan Babi Secara Massal
 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019