PT Pertamina (Persero) Wilayah Kalbar telah menyiapkan sebanyak 125 ribuan tabung elpiji subsidi atau tiga kilogram dari kebutuhan normal sebagai antisipasi meningkatnya permintaan menjelang Lebaran Idul Fitri di Kalbar.
"Secara keseluruhan untuk Provinsi Kalimantan Barat total penambahan elpiji subsidi sebesar 125.000 tabung yang distribusinya dilakukan selama tujuh hari mulai tanggal 8-14 Agustus 2019," kata Sales Executive Elpiji Pertamina Pontianak, Yodha Galih di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan, ada penambahan sekitar 17.857 tabung/hari selama seminggu menjelang dan selama perayaan Lebaran Idul Adha di Kalbar atau naik sekitar sembilan persen dari kebutuhan normalnya.
Kemudian, menurut dia, khusus untuk wilayah Kota Pontianak dialokasikan sebanyak 21.840 tabung elpiji subsidi atau naik 3,66 persen dari alokasi reguler bulanan, yang diperuntukkan sebagai antisipasi Lebaran Idul Adha dan bagi usaha mikro dan rumah tangga.
"Selain itu, kami juga menyiapkan stok elpiji nonsubsidi sebanyak 60 MT atau naik sebesar tiga persen dari kebutuhan normal di Kalbar sebesar 58,2 MT, untuk segmen menengah ke atas dan Horeka (hotel, restoran dan kafe)," ungkapnya.
Yodha menambahkan, pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah daerah setempat agar dapat mengawasi pendistribusian elpiji subsidi secara tepat sasaran, dan juga ikut serta dalam penertiban penjualan elpiji subsidi itu di lapangan.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk juga turut serta dalam mengawasi distribusi elpiji subsidi tersebut agar tepat sasaran, sehingga elpiji tiga kilogram itu memang dipergunakan oleh masyarakat yang memang benar-benar berhak.
Sebelumnya, dia menyatakan, realisasi penggunaan elpiji nonsubsidi seperti Bright Gas ukuran 5,5 kilogram dan 12 kilogram di Kalbar tergolong "sehat".
"Artinya ada pertumbuhan atau peningkatan penggunaan Bright Gas (elpiji nonsubsidi) sekitar lima hingga 10 persen dalam enam bulan terakhir di Kalbar," katanya.
Ia menjelaskan peningkatan konsumsi atau penggunaan elpiji nonsubsidi tersebut tidak terlepas dari peran serta semua pihak, salah satunya dukungan Pemprov Kalbar, kemudian pemerintah kabupaten/kota, dan masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Secara keseluruhan untuk Provinsi Kalimantan Barat total penambahan elpiji subsidi sebesar 125.000 tabung yang distribusinya dilakukan selama tujuh hari mulai tanggal 8-14 Agustus 2019," kata Sales Executive Elpiji Pertamina Pontianak, Yodha Galih di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan, ada penambahan sekitar 17.857 tabung/hari selama seminggu menjelang dan selama perayaan Lebaran Idul Adha di Kalbar atau naik sekitar sembilan persen dari kebutuhan normalnya.
Kemudian, menurut dia, khusus untuk wilayah Kota Pontianak dialokasikan sebanyak 21.840 tabung elpiji subsidi atau naik 3,66 persen dari alokasi reguler bulanan, yang diperuntukkan sebagai antisipasi Lebaran Idul Adha dan bagi usaha mikro dan rumah tangga.
"Selain itu, kami juga menyiapkan stok elpiji nonsubsidi sebanyak 60 MT atau naik sebesar tiga persen dari kebutuhan normal di Kalbar sebesar 58,2 MT, untuk segmen menengah ke atas dan Horeka (hotel, restoran dan kafe)," ungkapnya.
Yodha menambahkan, pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah daerah setempat agar dapat mengawasi pendistribusian elpiji subsidi secara tepat sasaran, dan juga ikut serta dalam penertiban penjualan elpiji subsidi itu di lapangan.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk juga turut serta dalam mengawasi distribusi elpiji subsidi tersebut agar tepat sasaran, sehingga elpiji tiga kilogram itu memang dipergunakan oleh masyarakat yang memang benar-benar berhak.
Sebelumnya, dia menyatakan, realisasi penggunaan elpiji nonsubsidi seperti Bright Gas ukuran 5,5 kilogram dan 12 kilogram di Kalbar tergolong "sehat".
"Artinya ada pertumbuhan atau peningkatan penggunaan Bright Gas (elpiji nonsubsidi) sekitar lima hingga 10 persen dalam enam bulan terakhir di Kalbar," katanya.
Ia menjelaskan peningkatan konsumsi atau penggunaan elpiji nonsubsidi tersebut tidak terlepas dari peran serta semua pihak, salah satunya dukungan Pemprov Kalbar, kemudian pemerintah kabupaten/kota, dan masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019