Maarif Institute ikut menggalakkan literasi digital di Pontianak, Kalimantan Barat, dalam rangka merefleksikan Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia yang ke-74.
"Literasi ini dibingkai dalam sebuah kegiatan bertajuk Creatormuda Academy, sebuah platform pembelajaran dan advokasi luar jaringan (offline) untuk siswa SMA/sederajat tentang keindonesiaan, keragaman, dan literasi media," ujar Direktur Program MAARIF Institute. Khelmy di Pontianak, Kamis.
Melalui program tersebut diharapkan lahir konten kreator muda yang menyampaikan pandangan tentang keindonesiaan dan keragaman, sebagai salah satu upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
“Kegiatan ini akan mempertemukan 150-an pelajar SMA/sederajat untuk mengikuti sesi mading talks. Pada sesi berikutnya, 10 tim terbaik berkesempatan untuk mengikuti sesi Booth Camp yang berupa pelatihan pembuatan konten positif bersama para pelatih yang berpengalaman di bidang menulis, desain grafis, fotografi, dan videografi. Pelatihan tersebut akan bermuara kepada produksi konten di madingsekolah.id yang kami sediakan,” kata dia.
Khelmy menambahkan bahwa kegiatan ini terselenggara atas kerjasama Maarif Institute dengan Peace Generation, Cameo Project, Love Frankie, dan Yayasan Ruang Guru.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Maarif Institute, Abd. Rohim Ghazali, menyampaikan bahwa acara yang digelar di Hotel NEO Gajah Mada Pontianak pada 15-16 Agustus 2019 ini merupakan gelaran ke-7 dari 10 kota yang direncanakan.
Ke-10 kota tersebut adalah Jakarta, Yogyakarta, Malang, Semarang, Manado, Makassar, Pontianak, Padang, Mataram, dan Bandung.
Selain menyampaikan informasi tersebut, Rohim juga berharap anak muda dapat turut terlibat dalam mempertahankan perjuangan kemerdekaan bangsa melalui produksi konten-konten positif.
“Berbagai ide segar dan kreatif yang berasal dari anak muda perlu diarahkan dalam bentuk konten-konten positif dan diunggah ke media sosial. Karena demikianlah konteks sekarang ini. Untuk itu, kami dari Maarif Institute bersama yang lainnya menginisiasi Creatormuda Academy ini dan menyediakan platform online dalam madingsekolah.id," kata dia.
Dalam kegiatan tersebut, Yosi “Project Pop” Mokalu yang tergabung dalam Cameo Project hadir sebagai narasumber Mading Talks. Yosi menyebut bahwa pelajar tidak hanya berperan sebagai content creator, namun lebih dari itu mesti memproduksi konten-konten positif dan menyebarkan konten-konten tersebut.
“Konten keren hari ini adalah konten-konten positif yang memuat nilai-nilai kebhinekaan, anti kekerasan dan membangun semangat optimisme anak muda. Jangan hanya membuat. Jangan terhenti di sana. Tapi perlu juga untuk disebarluaskan, " kata dia.*
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Literasi ini dibingkai dalam sebuah kegiatan bertajuk Creatormuda Academy, sebuah platform pembelajaran dan advokasi luar jaringan (offline) untuk siswa SMA/sederajat tentang keindonesiaan, keragaman, dan literasi media," ujar Direktur Program MAARIF Institute. Khelmy di Pontianak, Kamis.
Melalui program tersebut diharapkan lahir konten kreator muda yang menyampaikan pandangan tentang keindonesiaan dan keragaman, sebagai salah satu upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
“Kegiatan ini akan mempertemukan 150-an pelajar SMA/sederajat untuk mengikuti sesi mading talks. Pada sesi berikutnya, 10 tim terbaik berkesempatan untuk mengikuti sesi Booth Camp yang berupa pelatihan pembuatan konten positif bersama para pelatih yang berpengalaman di bidang menulis, desain grafis, fotografi, dan videografi. Pelatihan tersebut akan bermuara kepada produksi konten di madingsekolah.id yang kami sediakan,” kata dia.
Khelmy menambahkan bahwa kegiatan ini terselenggara atas kerjasama Maarif Institute dengan Peace Generation, Cameo Project, Love Frankie, dan Yayasan Ruang Guru.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Maarif Institute, Abd. Rohim Ghazali, menyampaikan bahwa acara yang digelar di Hotel NEO Gajah Mada Pontianak pada 15-16 Agustus 2019 ini merupakan gelaran ke-7 dari 10 kota yang direncanakan.
Ke-10 kota tersebut adalah Jakarta, Yogyakarta, Malang, Semarang, Manado, Makassar, Pontianak, Padang, Mataram, dan Bandung.
Selain menyampaikan informasi tersebut, Rohim juga berharap anak muda dapat turut terlibat dalam mempertahankan perjuangan kemerdekaan bangsa melalui produksi konten-konten positif.
“Berbagai ide segar dan kreatif yang berasal dari anak muda perlu diarahkan dalam bentuk konten-konten positif dan diunggah ke media sosial. Karena demikianlah konteks sekarang ini. Untuk itu, kami dari Maarif Institute bersama yang lainnya menginisiasi Creatormuda Academy ini dan menyediakan platform online dalam madingsekolah.id," kata dia.
Dalam kegiatan tersebut, Yosi “Project Pop” Mokalu yang tergabung dalam Cameo Project hadir sebagai narasumber Mading Talks. Yosi menyebut bahwa pelajar tidak hanya berperan sebagai content creator, namun lebih dari itu mesti memproduksi konten-konten positif dan menyebarkan konten-konten tersebut.
“Konten keren hari ini adalah konten-konten positif yang memuat nilai-nilai kebhinekaan, anti kekerasan dan membangun semangat optimisme anak muda. Jangan hanya membuat. Jangan terhenti di sana. Tapi perlu juga untuk disebarluaskan, " kata dia.*
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019