Jumlah pengunjung di Tugu Khatulistiwa Pontianak, Kalbar mengalami peningkatan hingga dua ratus persen dibanding hari biasanya, sepanjang kegiatan peristiwa kulminasi matahari dari tanggal 21 hingga 23 September 2019.

Staf Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pontianak, Toni yang bertugas di kawasan Tugu Khatulistiwa Pontianak, Senin, menjelaskan ada peningkatan jumlah pengunjung di Tugu Khatulistiwa, baik wisatawan lokal, nasional mau pun mancanegara untuk menyaksikan secara langsung peristiwa kulminasi matahari atau tanpa bayangan setiap tanggal 21 hingga 23 Maret dan September.

Baca juga: Dirikan telur di Pontianak tembus rekor MURI

Baca juga: 1000 peserta ikuti Khatulistiwa Run di Pontianak
"Kalau hari libur tingkat kunjungan bisa mencapai dua ratus orang lebih, sepanjang peristiwa kulminasi matahari yakni Sabtu ( 21/9) hingga Minggu (22/9) mencapai tiga kali lipat dari hari biasanya," lanjutnya.

Ia menerangkan, dalam sehari orang yang berkunjung ke Tugu Khatulistiwa kalau tidak ada kegiatan atau peristiwa alam kulminasi matahari, sekitar seratus orang, kemudian meningkatkan pada hari libur seperti, Sabtu dan Minggu, bisa mencapai dua ratus orang lebih.

"Wisman paling banyak itu dari Malaysia mencapai dua ratus lebih, kemudian 36 wisata dari Amerika Serikat, dan 35 wisatawan dari RRT sepanjang bulan September dan sepanjang peringatan kulminasi matahari 21- hingga 3 September 2019," sebutnya.

Diakuinya kunjungan Wisman bulan ini memang lebih sediki dibandingkan bulan-bulan lainnya. ‘’Biasanya setiap bulan untuk wisatawan bisa mencapai 600 wisatawan dan lebih banyak lagi saat titik kulminasi matahari," ujar dia.

Sebelumnya, sebanyak 1.120 telur berdiri tegak berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI), pada peringatan kulminasi matahari di kawasan Tugu Khatulistiwa Pontianak.

"Jumlah ini berhasil mengalahkan rekor sebelumnya yang dipecahkan Medan sebanyak 999 telur. Pemecahan rekor ini merupakan rangkaian Kulminasi Matahari yang digelar di Tugu Khatulistiwa, fenomena alam yang terjadi dua kali dalam setahun ini disaksikan oleh ratusan orang, dimana matahari tepat berada di garis Khatulistiwa dan tanpa bayangan," terang Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono.

Ia menambahkan, para peserta Pontianak International Dragon Boat (PIDB) dan Khatulistiwa Run juga turut meramaikan event tersebut.

Dia berharap penyelenggaraan Pesona Kulminasi Matahari semakin tahun dikemas semakin menarik. Pemerintah Kota (Pemkot) akan terus berinovasi dengan menciptakan kreativitas memanfaatkan potensi Tugu Khatulistiwa.

"Pesona kulminasi akan dijadikan sport tourism dan budaya sehingga banyak turis yang datang maupun dari mancanegara," katanya.

Namun sangat disayangkannya, kondisi cuaca yang diselimuti asap menjadi kendala sehingga banyak wisatawan yang ingin datang membatalkan kunjungannya.

Edi berkomitmen terus menggali potensi pariwisata sehingga dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah daerah yang ada di Kalbar, misalnya jika ada event cap go meh di Kota Singkawang maka turis akan mampir ke Kota Pontianak.

Pewarta: Tim magang/Yayuk

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019