Pemerintah Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur memulangkan 54 orang mantan pekerja seks komersial dari lokalisasi Karang Dempel menuju daerah masing-masing.

Pemulangan terhadap 54 PSK dilakukan dalam deklarasi pemulangan dan penutupan Karang Dempel (KD) sebagai tempat prostitusi berlangsung di lokalisasi Karang Dempel, Kelurahan Alak, Kecamatan Alak, Jumat.

Baca juga: Puluhan PSK Dikirim ke Panti Sukabumi

Penjabat Sekretaris Daerah Kota Kupang, Elvianus Wairata dalam sambutanya mengatakan penutupan lokalisasi KD yang dilakukan pemerintah Kota Kupang pada 1 Januari 2019, merupakan upaya pemerintah mengatasi kasus-kasus prostitusi di ibu kota Provinsi NTT.

"Penutupan lokalisasi ini untuk mengembalikan harga diri para mantan PSK agar kembali pada kehidupan yang lebih baik dan bermartabat," kata Elvianus Wairata.

Menurutnya, penutupan lokalisiasi KD yang merupakan lokalisasi terbesar di provinsi berbasis kepulauan ini merupakan salah satu dukungan pemerintah Kota Kupang terhadap program pemerintah pusat yang bertekad agar Indonesia bebas dari prostitusi pada 2019.

Menurut dia, penutupan lokalisasi prostitusi KD dilakukan pemerintah Kota Kupang setelah melalui diskusi yang panjang dengan berbagai elemen masyarakat dan pemerintah daerah ini sehingga disepakati lokalisasi KD yang berada tidak jauh dari kawasan pelabuhan Tenau Kupang ditutup.

Baca juga: Gong Publishing Terbitkan Buku "Meminang PSK"

"Penutupan lokalisasi ini melalui suatu proses. Bukan dilakukan tanpa alasan. Pemerintah tidak ingin para mantan PSK berada dilokasi ini untuk selamanya. Pemerintah ingin agar semua penghuni lokalisasi hidup lebih baik tanpa harus melalui jalan prostitusi," tegasnya.

Pemerintah kata dia, memberikan bantuan dana pemberdayaan ekonomi bagi mantan PSK agar bisa mengembangkan usaha ekonomi bagi untuk memenuhi berbagai kebutuhan keluarga.

Pemerintah Kota Kupang menyampaikan terimah kasih terhadap Kementerian Sosial yang telah memfasilitasi pemulangan terhadap 54 orang mantan PSK ke daerahnya masing-masing.

" Kami berterimah kasih kepada pemerintah pusat yang telah memfasilitasi pemulangan mereka sehingga puluhan mantan PSK bisa kembali dan berkumpul bersama keluarga," kata Elvianus Wairata.

Ia berharap para mantan PSK KD bisa kembali hidup di daerah asalnya secara baik dan bisa berhasil dalam mengembangkan usahanya secara baik.

"Kembangkan usaha secara mandiri dan jangan lagi masuk kedalam dunia prostitusi," pesan Elvianus Wairata.

Deklarasi penutupan dan pemulangan 54 mantan PSK Karang Dempel juga dihadiri Direktur Rehabilitasi Sosial Tuna Susila dan korban Perdagangan Orang, Kementerian Sosial, Waskito Budi Kusumo serta Dandim 1604 Kupang, Kolonel (Arh) I Made Kusuma Dhyana Graha serta para pejabat dan tokoh agama dan tokoh masyarakat di Kota Kupang.

Baca juga: Pontianak Ancam Tutup Tiga Hotel Sediakan PSK
Baca juga: PSK - Mucikari Gang Dolly Ikut Peringati May Day
Baca juga: Gong Publishing Terbitkan Buku "Meminang PSK"
 

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019