Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, Kusmana mengatakan kumpulan cerita program KKBPK merupakan salah satu strategi penyuluhan penyebaran informasi tentang program Keluarga Berencana di Provinsi Kalbar.

"Penyebaran informasi itu, mesti dilakukan dengan berbagai taktik dan strategi, salah satunya dengan panduan melalui buku cerita yang dibuat sangat menarik, karena menurut saya masyarakat senang dengan cerita-cerita menarik itu," kata Kusmana di Pontianak, Kamis.

Karena ini terkait penyuluhan program KKBPK (Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga) maka cerita-cerita ini tentunya seperti tentang apa itu keluarga berencana, bina keluarga balita, seribu hari pertama kehidupan dan semua substansi tentangan program KKBPK yang diramu menjadi bentuk buku cerita.

"Sekali lagi ini sebagai alat untuk melakukan penyuluhan kepada masyarakat, dengan maksud materi penyuluhan itu dapat cepat diterima oleh masyarakat dengan gaya dan situasi daerahnya masing-masing. Sedangkan di pusat melalui Direktorat Kerja sama Pendidikan Kependudukan (Dikpenduk) BKKBN akan membuat suatu bentuk prototype," kata Kusmana.

Ia menambahkan, jika hal itu menjadi pola pusat maka nanti akan diadopsi oleh daerah yang kemudian di kembangkan sesuai gaya dan situasi daerah itu sendiri.

"Bila nanti kita mengadopsi dari pusat, yang pastinya nanti saya akan memberikan panduan kepada OPD KB, karena yang tahu situasi dan kondisi di daerah itu adalah teman-teman yang ada di daerah itu sendiri. Kami di provinisi hanya bisa memfasilitasi saja," katanya.

Kusmana berharap, dengan segala potensi yang ada baik itu melalui APBD, DAK atau mungkin melalui CSR, sehingga implementasi penyuluhan program KKBPK dapat terwujud, sehingga dalam membangun pembentukan keluarga berencana dan pembangunan keluarga melalui kumpulan cerita-cerita itu mudah ditangkat dan di terima masyarakat.

Sementara itu, Plh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota Pontianak, Uray Ridwan mengatakan pihak sangat merespon adanya metode penyuluhan kumpulan cerita-cerita tentang program KKBPK.

"Saran saya untuk Kalbar khususnya dapat menggunakan gaya bahasa yang mudah dimengerti dan dibuat secara sederhana, kalau bisa gunakan kearifan lokal dan bahasa lokal yang mudah di mengerti masyarakat Pontianak khususnya masyarakat Kalbar," katanya.
***3***
 

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019