Enam keluarga di Kampung Baru, Kelurahan Sayang, Cianjur, Jawa Barat, terpaksa mengungsi karena rumah mereka terendam air banjir setinggi pinggang orang dewasa akibat meluapnya Sungai Cikukulu, Minggu.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun sebagian besar harta benda warga hilang terbawa banjir yang datang tiba-tiba seiring hujan deras dengan intensitas lama melanda sebagian besar wilayah Cianjur.
Ajat Sudrajat (46) seorang pemilik rumah yang terdampak banjir pada wartawan Minggu, mengatakan hujan deras disertai angin kencang, membuat Sungai Cikukulu yang membentang di perkampungan terus meluap.
"Hanya dalam hitungan menit debit air semakin besar merendam perkampungan setinggi pinggang orang dewasa, kami sempat panik karena tidak dapat berbuat banyak. Upaya pertama mengungsikan anggota keluarga," katanya.
Beberapa orang pemilik rumah dibantu warga lainnya sempat berusaha menyematkan barang-barang dari dalam rumah yang sudah terbawa air bah. Namun upaya tersebut tidak maksimal karena air dengan cepat bertambah menghanyutkan barang-barang.
Agus Mulyadi (45) korban lainnya, mengatakan, luapan air dengan cepat memenuhi kamar dan ruang tamu rumahnya, sehingga untuk menghindari rumah ambruk, dia terpaksa menjebol tembok kamar agar air dapat surut.
"Kalau tidak dijebol untuk membuang air dari dalam rumah, saya takut rumah akan ambruk. Sehingga kami membuat lubang agar air bisa keluar, namun sebagian besar barang berharga terbawa arus," katanya.
Saat ini, warga sudah mulai membersihkan rumahnya masing-masing dari tumpukan lumpur yang terbawa air bah.
Dia dan puluhan kepala keluarga di kampung tersebut, berharap dinas terkait di Pemkab Cianjur, segera memperbaiki sejumlah saluran yang diduga tidak berfungsi dengan baik, termasuk pengerukan sungai karena sudah terjadi pendangkalan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun sebagian besar harta benda warga hilang terbawa banjir yang datang tiba-tiba seiring hujan deras dengan intensitas lama melanda sebagian besar wilayah Cianjur.
Ajat Sudrajat (46) seorang pemilik rumah yang terdampak banjir pada wartawan Minggu, mengatakan hujan deras disertai angin kencang, membuat Sungai Cikukulu yang membentang di perkampungan terus meluap.
"Hanya dalam hitungan menit debit air semakin besar merendam perkampungan setinggi pinggang orang dewasa, kami sempat panik karena tidak dapat berbuat banyak. Upaya pertama mengungsikan anggota keluarga," katanya.
Beberapa orang pemilik rumah dibantu warga lainnya sempat berusaha menyematkan barang-barang dari dalam rumah yang sudah terbawa air bah. Namun upaya tersebut tidak maksimal karena air dengan cepat bertambah menghanyutkan barang-barang.
Agus Mulyadi (45) korban lainnya, mengatakan, luapan air dengan cepat memenuhi kamar dan ruang tamu rumahnya, sehingga untuk menghindari rumah ambruk, dia terpaksa menjebol tembok kamar agar air dapat surut.
"Kalau tidak dijebol untuk membuang air dari dalam rumah, saya takut rumah akan ambruk. Sehingga kami membuat lubang agar air bisa keluar, namun sebagian besar barang berharga terbawa arus," katanya.
Saat ini, warga sudah mulai membersihkan rumahnya masing-masing dari tumpukan lumpur yang terbawa air bah.
Dia dan puluhan kepala keluarga di kampung tersebut, berharap dinas terkait di Pemkab Cianjur, segera memperbaiki sejumlah saluran yang diduga tidak berfungsi dengan baik, termasuk pengerukan sungai karena sudah terjadi pendangkalan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019