Kelompok Diskusi Putra Putri Daerah Juang (Poksi Pedjuang), Melawi, Kalimantan Barat ikut peduli dan andil dalam persoalan daerah dan satu di antara digelar diskusi publik.

"Berangkat dari kepedulian terhadap daerah kondisi daerah maka perlu peran semua pihak. Persoalan dibedah untuk bersama dicarikan solusi. Kami melihat, Melawi saat ini sedang tidak baik. Atas dasar kepedulian itu perlu diskusi agar dapat melahirkan ide-ide segar yang mungkin bisa menjadi saran untuk pemerintah daerah," ujar Founder Poksi Pedjuang, Dwi Suprihadi di Pontianak, Minggu.

Ia menyebutkan bahwa diskusi publik yang digelar tersebut bertajuk optimalisasi peran masyarakat dalam mengawal kebijakan pemerintah daerah Kabupaten Melawi.

"Kegiatan yang berlangsung di Cafe Daoen Lebar, Pontianak dihadiri sebanyak 30 orang yang terdiri dari para tokoh masyarakat, masyarakat, serta mahasiswa Kabupaten Melawi yang berada di Pontianak," kata dia.

Lebih lanjut, Dwi mengatakan dirinya mengapresiasi peserta yang hadir dalam diskusi publik tersebut. Terlebih, para tokoh berkenan hadir dan memberikan sumbangsih pemikiran terhadap Kabupaten Melawi.

"Bagaimanapun, para tokoh ini merupakan pelaku sejarah. Adanya Kabupaten Melawi ini juga berkat usaha dan kerja keras mereka dahulu dalam memperjuangkan pemekaran Kabupaten Melawi. Jangan sampai lupa itu," jelasnya.

Poksi Pedjuang menghadirkan tiga narasumber, yakni Prof Alamsyah yang menyampaikan sejarah singkat Kabupaten Melawi, Hatta dengan penyampaian kondisi Melawi 4 tahun silam, dan Surianata menyampaikan peran masyarakat dalam mengawal kebijakan pemerintah daerah.

Pewarta: Dedi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019