Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa penduduk Kalimantan Barat (Kalbar) 15 tahun ke atas yang bekerja menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan hingga Agustus 2019 didominasi tamatan SD ke bawah mencapai 50,38 persen.

"Dari total penduduk Kalbar yang bekerja sebanyak 2.369.015 orang terdapat 50,38 perse nya adalah tamat SD ke bawah. Tentu hal ini harus menjadi perhatian," ujar Kepala BPS Kalbar, Pitono di Pontianak, Rabu.

Selanjutnya kata Pitono baru disusul tamatan SMA sebanyak 427.731 orang atau sebesar 18,06 persen,

Kemudian tingkat pendidikan SMP sederajat penduduk yang bekerja sebanyak 394.587 orang atau sebesar 16,66 persen, tamatan perguruan tinggi yang bekerja sebesar 161.449 atau 6,81 persen, tamatan pendidikan SMK sendiri sebesar 142.849 orang atau 6,03 persen dan terendah yakni tamatan Diploma hanya sebanyak 48.919 atau sebesar 2,06 persen.

"Kecenderungan yang terlihat dari data yang ada adalah semakin tinggi tingkat pendidikan, penyerapan tenaga kerja semakin rendah. Jumlah penduduk yang kerja menurut tingkat pendidikan SMP, SMA , SMA Kejuruan dan S1 ke atas mengalami peningkatan. Sedangkan untuk tingkat pendidikan Diploma justru mengalami sedikit penurunan," kata Pitono.

Sementara kata dia jika penduduk yang bekerja dilihat dari sektor lapangan kerja yang digeluti nya maka sektor pertanian masih merupakan sektor yang paling dominan dalam penyerapan tenaga kerja.

Pada bulan Agustus 2019 penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian sebesar 48,79 persen atau sebanyak 1.155.932 orang, sektor manufaktur sebesar 15,23 persen atau sebanyak 360.887 orang dan sektor jasa sebesar 35,97 persen atau 852.196 orang.

"Penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian yang tertinggi dari 14 kabupaten atau kota di Kalbar adalah Kabupaten Sekadau sebesar 70,13 persen atau 72.928 orang," kata dia.

Berdasarkan status pekerjaan, pada bulan Agustus 2019 persentase pekerja formal di Kalbar sebesar 40,02 persen. Sedangkan pekerja informal sebesar 59,98 persen.

"Jumlah pekerja formal menurun dibandingkan keadaan Agustus 2018 dengan pekerja formal sebesar 40,52 persen dan pekerja informal naik dibandingkan keadaan Agustus 2018 yaitu 59,48 persen," kata dia.

Menurutnya, apabila diperhatikan menurut status pekerjaan utama, persentase buruh/karyawan/ pegawai keadaan Agustus 2019 turun dari 37,56 persen menjadi 36,91 persen. Status berusaha dibantu buruh tetap sedikit naik, keadaan Agustus 2018 sebesar 2,96 persen menjadi 3,11 persen keadaan Agustus 2019.

"Sementara terjadi kenaikan cukup tinggi pada status pekerja berusaha sendiri dari 19,38 persen menjadi 21,88 persen. Sedangkan pada pekerja keluarga/pekerja tak dibayar mengalami penurunan dari 17,23 persen menjadi 16,51 persen," kata dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019