Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengatakan Pemerintah terus fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), Pendidikan, Kesehatan dan Infrastruktur.
"Jadi fokus pemerintah Jokowi pada masa periode ke 2 ini jadi peningkatan SDM, Pendidikan, Kesehatan dan Infrastruktur," kata H Sutarmidji, saat Membuka Seminar dengan tema "Pentingnya Pemantauan Tumbuh Kembang Menuju Generasi Sehat Indonesia Unggul, bertempat di Pontianak, Senin.
Dikatakannya, untuk kesehatan harus direncanakan atau di atur sejak usia kematangan perkawinan, kemudian sejak masa kehamilan, anak lahir dan sampai balita itu prosesnya harus di pantau dan di ikuti.
"Misalnya K4 (Kontak minimal 4 kali selama masa kehamilan) ketika hamil dijalankan atau tidak, kemudian setelah anak lahir imunisasinya lengkap atau tidak itu terus di pantau," tuturnya.
Setelah balita, lanjutnya, maka pendidikannya harus di siapkan, misalnya Paud, TK dan sebagainya. Tahapannya harus seperti itu supaya tumbuh kembang anak itu bagus dan generasi itu generasi yang cerdas dan sehat.
"Semakin banyak orang tak sehat, akan menjadi beban negara. Walaupun ada BPJS, itu kan subsidi pemerintah," jelasnya.
Sutarmidji mengatakan, dalam menjalankan program kesehatan ini harus bersinergi antara organisasi perempuan misalnya organisasi yang peduli tentang kesehatan itu harus dilibatkan terus.
"Saya yakin, capaiannya akan cepat jika kita bersinergitas," katanya.
Kemudian, mantan Wali Kota Pontianak juga meminta biasakan kerja dengan data dan menganalisis data sehingga kebijakan yang di ambil dapat menyelesaikan masalah.
"Untuk tenaga kesehatan seluruh indonesia kurang, tapi kita bisa menggunakan dengan cara-cara tertentu," tuturnya.
Orang Nomor Satu di Kalbar juga berharap Bupati, Wali Kota jangan mudah membiarkan tenaga kesehatan dan tenaga pendidik itu keluar atau pindah dari wilayahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Jadi fokus pemerintah Jokowi pada masa periode ke 2 ini jadi peningkatan SDM, Pendidikan, Kesehatan dan Infrastruktur," kata H Sutarmidji, saat Membuka Seminar dengan tema "Pentingnya Pemantauan Tumbuh Kembang Menuju Generasi Sehat Indonesia Unggul, bertempat di Pontianak, Senin.
Dikatakannya, untuk kesehatan harus direncanakan atau di atur sejak usia kematangan perkawinan, kemudian sejak masa kehamilan, anak lahir dan sampai balita itu prosesnya harus di pantau dan di ikuti.
"Misalnya K4 (Kontak minimal 4 kali selama masa kehamilan) ketika hamil dijalankan atau tidak, kemudian setelah anak lahir imunisasinya lengkap atau tidak itu terus di pantau," tuturnya.
Setelah balita, lanjutnya, maka pendidikannya harus di siapkan, misalnya Paud, TK dan sebagainya. Tahapannya harus seperti itu supaya tumbuh kembang anak itu bagus dan generasi itu generasi yang cerdas dan sehat.
"Semakin banyak orang tak sehat, akan menjadi beban negara. Walaupun ada BPJS, itu kan subsidi pemerintah," jelasnya.
Sutarmidji mengatakan, dalam menjalankan program kesehatan ini harus bersinergi antara organisasi perempuan misalnya organisasi yang peduli tentang kesehatan itu harus dilibatkan terus.
"Saya yakin, capaiannya akan cepat jika kita bersinergitas," katanya.
Kemudian, mantan Wali Kota Pontianak juga meminta biasakan kerja dengan data dan menganalisis data sehingga kebijakan yang di ambil dapat menyelesaikan masalah.
"Untuk tenaga kesehatan seluruh indonesia kurang, tapi kita bisa menggunakan dengan cara-cara tertentu," tuturnya.
Orang Nomor Satu di Kalbar juga berharap Bupati, Wali Kota jangan mudah membiarkan tenaga kesehatan dan tenaga pendidik itu keluar atau pindah dari wilayahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019