Pemerintah Kota Pontianakm sebesar Rp60 miliar di tahun 2020 mendatang untuk pembangunan drainase di kota itu.

"Salah satunya, yakni penurapan menggunakan beton lanjutan di parit samping Gang Dungun, Jalan Gajahmada yang saat ini juga sedang dilakukan," kata Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Jumat.

Ia menjelaskan, anggaran Rp60 miliar sebenarnya cukup besar karena memang dianggarkan khusus untuk pembangunan dan pembenahan drainase baik parit primer, sekunder dan tersier yang ada di Kota Pontianak.

Edi menambahkan, pihaknya memang rata-rata sudah memperlebar dan memperdalam parit-parit primer, salah satunya dengan penurapan beton tersebut, guna memperlancar air turun ke Sungai Kapuas.

"Selain itu, kami juga berharap kepada masyarakat, karena dananya juga terbatas, maka masyarakat juga gotong-royong dalam membersihkan parit di lingkungannya masing-masing, sehingga air cepat turun di musim penghujan," ujarnya.

Sekitar 55 persen daerah Kota Pontianak rawan tergenang di musim hujan yang disertai air pasang tertinggi di Sungai Kapuas yang berada di tengah kota itu.

"Air pasang tertinggi di Sungai Kapuas sekitar 1,6 meter, sementara sekitar 55 persen wilayah Kota Pontianak ketinggian daratannya di bawah itu, sehingga rawan tergenang di musim penghujan dan saat bersamaan air pasang tertinggi tersebut," ungkapnya.

Hal tersebut salah satu masalah di Kota Pontianak, yakni datarannya lebih rendah dari air pasang laut atau Sungai Kapuas tertinggi, apabila di saat bersamaan terjadi hujan yang deras sehingga terjadi genangan air.

 

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019