Sarawak Tourism Board (STB) kembali mempromosikan destinasi wisata daerah itu dan layanan rumah sakit melalui kegiatan Sarawak Travel Fair (STF) yang digelar di Transmart Kubu Raya, Kalbar 7 - 8 Desember 2019.

"Kegiatan STF merupakan agenda rutin yang kita laksanakan di Kalbar. Melalui kegiatan ini kita mempromosikan destinasi wisata di Sarawak dan sejumlah hal lainnya," ujar Marketing Senior Manager STB, Barbara Atan di Kubu Raya, Sabtu.

Ia menyebutkan bahwa ada sepuluh stan yang dihadirkan STB di STF 2019. Stan itu diisi oleh agen perjalanan, perhotelan, pusat belanja, kerajinan Sarawak, kegiatan outbond dan sejumlah rumah sakit.

"Sejumlah informasi dan promosi menarik kita hadirkan di STF. Kita menyasar masyarakat Kalbar untuk berkunjung ke Sarawak menikmati destinasi wisata budaya, pertualangan, alam, kuliner dan festival serta berobat," jelas dia.

Ia berharap dengan kegiatan STF terus menguatkan kerjasama antara Indonesia dan Malaysia.

"Kita harap juga wisatawan dari Indonesia termasuk dari Kalbar terus ramai ke Sarawak. Kita lihat tren nya semakin meningkat dari tahun ke tahun," jelas dia.

Barbara menyebutkan bahwa Kalbar memiliki peluang pasar yang besar bagi Sarawak. Pasalnya dari jumlah kunjungan wisatawan Indonesia ke Sarawak didominasi dari Kalbar. Hal itu karena memang Kalbar jaraknya sangat dekat atau berbatasan darat langsung dengan Sarawak.

"Hingga Oktober 2019 ada 336.346 kunjungan wisatawan dari Indonesia ke Sarawak. Nah, dari kunjungan yang ada didominasi dari Kalbar. Kemudian untuk secara umum, kunjungan wisatawan ke Malaysia sendiri, posisi Indonesia negara kedua penyumbang kunjungan tertinggi ke negara Malaysia," papar dia.

Menurutnya, dari total kunjungan yang ada warga Indonesia termasuk dari Kalbar ke Sarawak, sebagian besar untuk melakukan perawatan kesehatan atau berobat. Kemudian juga kebanyakan sekalian berwisata.

"Kalau orang Kalbar ke Sarawak kebanyakan memang untuk berobat. Ada juga memang keluarganya sekalian liburan di sini. Dari data secara umum, negara Indonesia yang berobat ke Malaysia merupakan tertinggi pada 2018 lalu. Ada 41 ribu orang ke Malaysia untuk berobat," jelas dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019