Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengajak masyarakat untuk menjaga eksistensi kebun durian di wilayah itu dan menjadikan komoditi tersebut sebagai salah satu produk unggulan daerah.

Menurut Muda, kebun-kebun durian adalah satu di antara aset berharga daerah. Terlebih Kubu Raya merupakan salah satu dari tiga daerah pemilik durian unggul di Kalimantan Barat selain Sanggau dan Bengkayang.

"Kami harapkan terjaga, jangan sampai kebun-kebun durian di Kubu Raya sama dengan di beberapa daerah lain di mana duriannya semakin sedikit," kata Muda di Sungai Raya, Senin.

Menurut Muda, kegiatan makan durian bersama merupakan langkah sederhana yang efektif dalam upaya pelestarian kebun durian.

Ia mengatakan ada fenomena di masyarakat di mana generasi selanjutnya dari pemilik kebun lebih cenderung menjual kebun dengan berbagai alasan. Padahal kebun-kebun durian merupakan aset luar biasa.

"Kegiatan ini sebenarnya berangkat dari suatu inisiatif sederhana, tapi bisa mengalir menjadi suatu kekuatan untuk merawat kebun-kebun. Kita khawatir kalau tidak dipertahankan kebun-kebun akhirnya bisa habis. Durian ini merupakan aset luar biasa, ini magnet wisata kita yang di Kubu Raya sangat unggul durian-duriannya," katanya.

Muda menegaskan, sebagai salah satu pintu masuk Kalimantan Barat dari udara, darat, dan air, Kubu Raya menjadi perlintasan mobilitas orang. Karena itu, keberadaan kebun-kebun durian menjadi potensi aset wisata yang harus dijaga.

Sementara itu, Wakil Bupati Sujiwo menyatakan pemerintah daerah akan melakukan upaya serius guna mencegah berkurangnya lahan-lahan pertanian khususnya durian. Di antara upaya yang dilakukan yakni menyempurnakan Rencana Tata Ruang Wilayah agar pemilik kebun tidak dengan mudah menjual lahannya.

"Kami berharap agar lahan-lahan kebun durian bisa dipertahankan. Bahkan kalau bisa diperluas, ke depan kan ada tata ruang wilayah. Tata ruang tentang pemetaan wilayah. Nanti akan kita tetapkan mana daerah industri, daerah hortikultura, daerah pergudangan, dan lain-lain. Itu akan kita petakan," kata Sujiwo.

 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020