Bupati Sanggau, Provinsi Kalbar, Paolus Hadi menargetkan kabupaten itubebas penyakit atau virus rabies pada 2024.
"Untuk mewujudkan hal itu (bebas rabies), penanganannya harus melalui SMS (serentak, masif dan seluruhnya)," kata Paolus Hadi di Sanggau, Kamis.
Vaksinasi dilakukan dalam satu waktu atau bersamaan dan secara masif, dengan melibatkan semua pihak, sasarannya adalah pada seluruh populasi HPR (Hewan Penular Rabies) di Kabupaten Sanggau tanpa terkecuali.
Menurut dia, untuk penanganan rabies, Pemkab Sanggau menyiapkan anggaran sebesar Rp1,4 miliar dari APBD tahun anggaran 2020.
"Dana yang kami siapkan ini mungkin paling besar di Kalbar jika dibandingkan kabupaten lain. Ini wujud keseriusan Pemkab Sanggau dalam mengatasi rabies," katanya dan menambahkan, jika dana itu masih kurang, ada kemungkinan Dirjen Kesehatan Hewan Kementan dan Pemprov Kalbar akan membantu menambahkannya.
"Karena ada kemungkinan dana Rp1,4 miliar itu, tidak cukup. Makanya kita masih butuh bantuan dari pihak lain, misalnya bantuan sosial dari perusahaan yang ada. Oleh karena itu saya minta camat agar bisa melibatkan rekan kerja di bawah agar persoalan ini dapat dituntaskan bersama," ujarnya.
Bupati Sanggau mengimbau, kepada para pihak yang terlibat dalam menangani rabies ini untuk betul-betul bergerak, dan mensosialisasikan terkait bahayanya rabies tersebut pada masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Untuk mewujudkan hal itu (bebas rabies), penanganannya harus melalui SMS (serentak, masif dan seluruhnya)," kata Paolus Hadi di Sanggau, Kamis.
Vaksinasi dilakukan dalam satu waktu atau bersamaan dan secara masif, dengan melibatkan semua pihak, sasarannya adalah pada seluruh populasi HPR (Hewan Penular Rabies) di Kabupaten Sanggau tanpa terkecuali.
Menurut dia, untuk penanganan rabies, Pemkab Sanggau menyiapkan anggaran sebesar Rp1,4 miliar dari APBD tahun anggaran 2020.
"Dana yang kami siapkan ini mungkin paling besar di Kalbar jika dibandingkan kabupaten lain. Ini wujud keseriusan Pemkab Sanggau dalam mengatasi rabies," katanya dan menambahkan, jika dana itu masih kurang, ada kemungkinan Dirjen Kesehatan Hewan Kementan dan Pemprov Kalbar akan membantu menambahkannya.
"Karena ada kemungkinan dana Rp1,4 miliar itu, tidak cukup. Makanya kita masih butuh bantuan dari pihak lain, misalnya bantuan sosial dari perusahaan yang ada. Oleh karena itu saya minta camat agar bisa melibatkan rekan kerja di bawah agar persoalan ini dapat dituntaskan bersama," ujarnya.
Bupati Sanggau mengimbau, kepada para pihak yang terlibat dalam menangani rabies ini untuk betul-betul bergerak, dan mensosialisasikan terkait bahayanya rabies tersebut pada masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020