Branch Manager Marketing PT Pertamina MOR VI Kalimantan Barat dan Tengah, Weddy Surya menyatakan program satu desa satu pangkalan elpiji bertujuan untuk pemerataan persebaran elpiji ke setiap desa sehingga seluruh masyarakat dapat menikmati elpiji subsidi dengan harga terjangkau.

"Dengan program itu, pihak agen harus memecah pangkalan ke desa-desa yang pada akhirnya berimbas pada penurunan alokasi dari agen ke pangkalan, salah satunya pangkalan elpiji yang dimiliki Bumdes Semitau Hulu, Kecamatan Semitau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat," kata Weddy Surya di Pontianak, Jumat.

Ia menjelaskan, pihaknya juga sudah menerima kunjungan dari BUMDes Semitau Hulu, Senin (20/1) yang menyampaikan keluhan atas penurunan alokasi elpiji tabung tiga kilogram dari 2.400 tabung menjadi 200 tabung per bulan oleh pihak agen setempat.

Baca juga: BUMDes Semitau Hulu keluhkan kuota elpiji subsidi tersisa 8 persen

"Setelah itu kami mengundang agen untuk memberikan klarifikasi atas pengaduan BUMDes Semitau Hulu atas keluhan pengurangan kuota elpiji subsidi tersebut," ungkapnya.

Ia menambahkan, menurut keterangan pihak agen, BUMDes Semitau Hulu awal 2019 memang memperoleh alokasi sebesar 2.400 tabung, namun seiring dengan program One Village One Outlet (OVOO) atau program satu desa satu pangkalan dari Pertamina, agen harus memecah pangkalan ke desa-desa yang pada akhirnya berimbas pada penurunan alokasi agen termasuk ke Bumdes Semitau Hulu tersebut.

Weddy menyatakan, saat ini agen elpiji tiga kilogram tersebut salah satu dari tiga agen yang mendistribusikan elpiji di Kecamatan Semitau (yang ada lima desa).

Sebelum program OVOO ini agen hanya mendistribusikan elpiji subsidi melalui dua BUMDes, sementara sekarang sudah berhasil memecahkan pangkalan menjadi lima BUMDes untuk masing-masing desa di Kecamatan Semitau tersebut.

Baca juga: Pangkalan diimbau seleksi jual elpiji subsidi agar tepat sasaran

"Sejak 2019 hingga Januari 2020 ini jumlah pangkalan yang berhasil dipecah oleh agen elpiji tiga kilogram tersebut dari sebelumnya 29 pangkalan menjadi sebanyak 95 pangkalan yang tersebar di 23 kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu," ujarnya.

Menurut dia, dengan pemecahan pangkalan tersebut sebenarnya masyarakat di Kecamatan Semitau saat ini justru diuntungkan sebab untuk memperoleh elpiji subsidi sesuai HET (harga eceran tertinggi), masyarakat tidak harus pergi jauh-jauh ke desa seberang dan tidak harus membeli ke pengecer.

"Namun demikian, kami akan tetap melakukan pembinaan kepada para lembaga penyalur (agen dan pangkalan) untuk menjaga suasana kerja tetap kondusif dalam pelayanan elpiji subsidi terutama di Kecamatan Semitau, kami akan berusaha memfasilitasi mediasi antara agen dan BUMDes Semitau Hulu. Sosialisasi kepada BUMDes tersebut pun sudah dilakukan," ungkapnya.

Sebelumnya, Kades Semitau Hulu, Sajuliarto di Pontianak, Rabu (22/1) saat menggelar audiensi ke Kantor Hiswana Migas Pontianak, mengeluhkan pengurangan kuota elpiji subsidi di wilayahnya oleh pihak agen dari sebelum-sebelumnya sebanyak 2.400 tabung per bulan, kini  hanya akan mendapat 200 tabung per bulan.

Pengurangan kuota itu, mulai diberlakukan Januari 2020 dari sebelumnya 2.400 tabung per bulan menjadi 200 tabung per bulan untuk konsumen sekitar 1.200 kepala keluarga di Desa Semitau Hulu, katanya.

Baca juga: Pertamina gandeng Bumdes buat pangkalan LPG subsidi
Baca juga: Pangkalan diminta jual elpiji subsidi langsung ke masyarakat
   

Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020