Sinar Mas Agribusiness and Food meluncurkan buku cerita anak dengan judul "Rimbun dan Sahabat Rimba" guna membantu guru dalam mengedukasi siswa Sekolah Dasar akan pentingnya mencegah Karhutla (kebakaran hutan dan lahan).
"Peluncuran buku ini merupakan bagian dari komitmen kami jangka panjang perusahaan dalam mencegah dan memerangi Karhutla di lingkungan kebun dan daerah rawan Karhutla," kata Ceo Sinar Mas Agribusiness and Food Kalbar, Susanto dalam keterangan tertulisnya di Ketapang, Sabtu.
Peluncuran buku ini diikuti oleh perwakilan tujuh sekolah SD yang ada di Kecamatan Nanga Tayap, Kabupaten Ketapang, diantaranya SDN 07 Sei Kelik, SDN 17 Sei Durian, SDN 31 Siantau, SDN 35 Lembah Hijau 1, dan SDN 36 Lembah Hijau 1.
"Anak-anak adalah calon pemimpin masa depan sehingga apa yang mereka pelajari saat ini melalui buku 'Rumbun dan Sahabat Rimba' yang pengetahuannya yang didapat akan mereka bawa ketika dewasa nanti. Saya berharap kelak mereka menjadi inspirasi bagi orang-orang di sekitarnya untuk berubah menjadi lebih baik, khusunya menghilangkan kebiasaan membakar lahan," katanya
Anak-anak selain perlu dilindungi juga perlu diberikan edukasi agar dapat mengingat orang di sekitarnya untuk menghindari kebiasaan yang dapat menyebabkan Karhutla, katanya.
Sementara itu, Regional Control Perkebunan Sinar Mas Ketapang I, Unggul Purwadi berharap ke depan tidak ada lagi Kathutla, karena berdampak pada kerusakan lingkungan.
Semoga anak-anak setelah membaca buku ini, nantinya bisa mengajak teman-teman dan bisa mengingatkan orang tuanya agar tidak lagi membakar lahan.
Koordinator Wilayah Diknas Pendidikan Kecamatan Nanga Tayap, Kabupaten Ketapang, Kadarudin mengatakan, pihaknya sangat terbantu oleh kepedulian manajemen Sinar Mas grup yang sangat peduii dalam mencegah Karhutla. Diharapkan pesan ini berantai dalam mencegah Kathutla di Nanga Tayap, atau Ketapang umumnya.
"Mengajar anak-anak di tingkat SD perlu dilakukan dengan cara yang menyenangkan agar mudah diingat, sehingga menjadi tantangan bagi guru di lapangan guna memberikan edukasi dalam mencegah Karhutla. Kelompok Masyarakat Siaga Api (MSA) juga bagian penting dalam distribusi informasi ini pada setiap desa," katanya.
Camat Nanga Tayap, Mondri mengatakan, pihaknya menyambut baik langkah yang dilakukan Sinar Mas grup dalam memberikan edukasi pada anak-anak agar mereka lebih memahami dari dampak Karhutla. "Kami harapkan ke depan anak-anak inilah yang berperan aktif dalam mencegah Karhutla di lingkungannya masing-masing," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Peluncuran buku ini merupakan bagian dari komitmen kami jangka panjang perusahaan dalam mencegah dan memerangi Karhutla di lingkungan kebun dan daerah rawan Karhutla," kata Ceo Sinar Mas Agribusiness and Food Kalbar, Susanto dalam keterangan tertulisnya di Ketapang, Sabtu.
Peluncuran buku ini diikuti oleh perwakilan tujuh sekolah SD yang ada di Kecamatan Nanga Tayap, Kabupaten Ketapang, diantaranya SDN 07 Sei Kelik, SDN 17 Sei Durian, SDN 31 Siantau, SDN 35 Lembah Hijau 1, dan SDN 36 Lembah Hijau 1.
"Anak-anak adalah calon pemimpin masa depan sehingga apa yang mereka pelajari saat ini melalui buku 'Rumbun dan Sahabat Rimba' yang pengetahuannya yang didapat akan mereka bawa ketika dewasa nanti. Saya berharap kelak mereka menjadi inspirasi bagi orang-orang di sekitarnya untuk berubah menjadi lebih baik, khusunya menghilangkan kebiasaan membakar lahan," katanya
Anak-anak selain perlu dilindungi juga perlu diberikan edukasi agar dapat mengingat orang di sekitarnya untuk menghindari kebiasaan yang dapat menyebabkan Karhutla, katanya.
Sementara itu, Regional Control Perkebunan Sinar Mas Ketapang I, Unggul Purwadi berharap ke depan tidak ada lagi Kathutla, karena berdampak pada kerusakan lingkungan.
Semoga anak-anak setelah membaca buku ini, nantinya bisa mengajak teman-teman dan bisa mengingatkan orang tuanya agar tidak lagi membakar lahan.
Koordinator Wilayah Diknas Pendidikan Kecamatan Nanga Tayap, Kabupaten Ketapang, Kadarudin mengatakan, pihaknya sangat terbantu oleh kepedulian manajemen Sinar Mas grup yang sangat peduii dalam mencegah Karhutla. Diharapkan pesan ini berantai dalam mencegah Kathutla di Nanga Tayap, atau Ketapang umumnya.
"Mengajar anak-anak di tingkat SD perlu dilakukan dengan cara yang menyenangkan agar mudah diingat, sehingga menjadi tantangan bagi guru di lapangan guna memberikan edukasi dalam mencegah Karhutla. Kelompok Masyarakat Siaga Api (MSA) juga bagian penting dalam distribusi informasi ini pada setiap desa," katanya.
Camat Nanga Tayap, Mondri mengatakan, pihaknya menyambut baik langkah yang dilakukan Sinar Mas grup dalam memberikan edukasi pada anak-anak agar mereka lebih memahami dari dampak Karhutla. "Kami harapkan ke depan anak-anak inilah yang berperan aktif dalam mencegah Karhutla di lingkungannya masing-masing," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020