Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyatakan pemerintahannya terus berupaya meningkatkan intensitas lebih tinggi lagi dalam meliterasi warga masyarakat, baik terhadap orang dewasa hingga anak-anak tentang pemahamannya akan pentingnya gizi.

"Dengan memberikan pemahaman betapa pentingnya asupan gizi dalam makanan dan minuman bagi keluarga, maka tingkat kesehatan masyarakat di Pontianak akan terus terjaga dengan baik," kata Edi Rusdi Kamtono saat membuka Kampanye Gizi dalam rangka Hari Gizi Nasional ke-60 di Taman Alun-alun Kapuas Pontianak, Senin.

Ia menambahkan, berbagai upaya dilakukan pihaknya, di antaranya dengan melakukan pengawasan terhadap kantin-kantin sekolah hingga pasar-pasar yang menjual jajanan atau makanan. Pengawasan itu dilakukan untuk memastikan kandungan bahan makanan tidak mengandung zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan. Selain itu, anak-anak juga harus diberikan sosialisasi betapa pentingnya kandungan gizi dalam makanan. "Selain tambahan tablet penambah darah dan vitamin-vitamin yang dibutuhkan untuk daya tahan tubuh," katanya.

Baca juga: Lima dari 10 ibu hamil anemia potensi lahirkan anak stunting

Edi menuturkan, asupan makanan juga harus memperhatikan kandungan gizinya. Makanan yang dimakan hendaknya tidak hanya sekadar kenyang saja, tetapi harus tahu juga kandungan gizi di dalam makanan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sidiq Handanu menyebut angka stunting balita di Kota Pontianak tahun 2019 berada di angka 17,4. Angka ini dikatakannya masih dalam angka standar nasional maupun internasional, namun apabila di masyarakat masih ditemukan anak dengan gizi buruk, maka pihaknya akan memberikan pelayanan untuk perawatan gizi buruk tersebut.

Menurutnya, hampir sebagian besar penderita gizi buruk bukan disebabkan kurangnya nutrisi tetapi karena adanya penyakit yang diderita, baik itu penyakit akibat infeksi maupun penyakit bawaan. "Untuk penanganannya di samping kami memberikan terapi gizi, harus juga ditangani penyakit-penyakit yang dideritanya," ungkapnya.

Baca juga: Cegah stunting perlu dilakukan sejak janin di dalam kandungan

Sejalan dengan tema Kampanye Gizi kali ini "Generasi Milenial Sadar Gizi", Sidiq mengatakan, generasi milenial saat ini adalah anak-anak berusia 20-30 tahun. Rentang usia itu adalah masa-masa persiapan untuk reproduksi sehingga dalam rangka menurunkan angka stunting ini merupakan saat yang cukup penting. Apalagi, kata dia, ibu hamil dan anemia pada remaja putri masih cukup tinggi di Indonesia.

"Sehingga kita terus mensosialisasikan tentang menu seimbang dan mengkampanyekan tablet penambah darah yang diberikan setiap pekan dalam setahun," ujarnya.

Baca juga: Hari Anak Sedunia dan tingkat prevalensi stunting di Indonesia
Baca juga: Cegah stunting dengan menjaga keseimbangan gizi Balita
Baca juga: Hindari stunting, anak susah makan butuh perhatian khusus
   

Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020