Staf ahli  Kodam Xll/Tpr Kolonel Czi Gemuruh kapok mengatakan Penanggulangan  kebakaran hutan dan lahan  berawal  dari desa - desa dengan melibatkan segala pihak untuk menciptakan langit biru di bumi khatulistiwa.

"Program desa Mandiri menuju langit biru di bumi khatulistiwa bertujuan untuk menyamakan persepsi antar stakeholder terkait penanggulangan bencana di bumi khatulistiwa yang diawali dari Desa,"kata dia saat melakukan sosialisasi program desa mandiri menuju langit biru di bumi khatulistiwa, Jum'at, (14/02) pagi

Satuan tugas  relawan yang dibentuk nantinya  merupakan pasukan multifungsi untuk melakukan penanggulangan karhutla didaerah. Saat ini di Kayong Utara sudah ada 96 satgas relawan yang disiapkan untuk melakukan tindakan pencegahan dan koordinasi tingkat sektoral.



"Penyebabnya sudah kita ketahui bersama, dikeluarkan lah kebijakan bagaimana Penanggulangan bersama - sama mengatasi agar tidak terjadi lagi karhutla,"kata dia.

Saat ini, terdapat 182 desa dari 2.031 desa  yang berpotensi tinggi terjadi karhutla di Kalimantan Barat. untuk di Kayong Utara sendiri berdasarkan data yang dipaparkan dalam kegiatan tersebut setidaknya ada  8 desa yang berpotensi tinggi terjadi karhutla yaitu  Desa Sungai Mata - Mata , Batu Barat, Dusun Kecil, Dusun Besar, Kamboja, Seponti Jaya, Teluk Batang dan Sedahan Jaya.

Program Desa Mandiri Menuju Langit Biru di Bumi Khatulistiwa juga bertujuan untuk peningkatan status desa di Kalimantan Barat khususnya di Kayong Utara yang saat ini baru 3 desa yang menjadi desa mandiri.


"Kita akan galakkan patroli - patori saat ini, coba kita belajar dari suku dayak  diperdalam hutan adat diperbanyak  jangan hutan produksi kita tingkatkan, hutan adat harus kita jaga terus, agar kebakaran hutan dan lahan berkurang"jelasnya.

Pewarta: Rilis

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020