Warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China yang diobservasi di Natuna, Kepulauan Riau mengaku senang dan sudah tidak sabar untuk bertemu dengan keluarganya di daerah masing-masing.

"Tadi nangis karena terharu karena bisa pulang. Ini nanti akan dijemput sama pemda provinsi," kata Rapiska, mahasiswa Indonesia yang belajar di sebuah universitas di provinsi Hubei, China, ketika ditemui sebelum menaiki pesawat untuk kembali ke Jakarta, Sabtu.

Baca juga: WNI yang diobservasi di Natuna dapat sertifikat kesehatan

Rapiska adalah satu dari 238 WNI yang harus menjalani observasi di Natuna, Kepulauan Riau setelah berhasil dievakuasi oleh pemerintah dari Wuhan, pusat penyebaran dari COVID-19.

Virus corona jenis COVID-19 mulai mewabah di China pada Desember 2019 dan sampai dengan Februari 2020 telah menginfeksi lebih dari 60.000 orang dan mengakibatkan kematian lebih dari 1.300 orang, kebanyakan berada di China daratan.

Menko PMK Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Kepala BNPB Doni Monardo terbang ke Natuna untuk secara seremoni mengembalikan para WNI itu ke Jakarta, yang kemudian akan terbang ke daerah masing-masing.

Baca juga: Sepulang dari proses karantina

Menurut Menkes Terawan, para WNI itu semua berada dalam kondisi sehat dan tidak menunjukkan gejala penyakit apapun selama masa observasi dua pekan.

Selanjutnya, dia meminta dinas kesehatan masing-masing daerah untuk ikut memantau para WNI tersebut.

"Jadi itu untuk membantu mereka-mereka juga di dalam bersosialisasi dengan masyarakat maupun dengan keluarga. Jadi tetap dinas kesehatan bertanggung jawab dan terus memantau dan kita sudah koordinasikan dengan mereka," jelas Menkes Terawan.

Baca juga: Kominfo identifikasi sebaran hoaks corona termasuk di Pontianak

Pewarta: Prisca Triferna Violleta

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020