Bupati Sintang, Kalimantan Barat, Jarot Winarno meresmikan air minum pedesaan di Desa Panekasan bentuk pembangunan dari pinggiran yang dicanangkan pemerintah.
"Sarana dan prasarana air minum pedesaan di Desa Panekasan, Kecamatan Serawai ini sebagai upaya dan bentuk pemerintah hadir dalam membangun di daerah pinggiran," ujarnya saat dihubungi di Sintang, Senin.
Jarot menyebutkan bahwa dengan adanya sarana dan prasarana air minum pedesaan tersebut tentu sangat penting bagi masyarakat setempat karena bisa membantu kebutuhan air bersih bagi masyarakat.
"Pedalaman-pedalaman kita bangun, yang penting kuncinya komunikasi, inilah bentuk komunikasi yang baik antara pemerintah dan jajaran pemerintah desa atau masyarakat. Masyarakat mengajukan ke pemerintah, maka akan di bangun," jelas Jarot.
Jarot meminta fasilitas yang telah diresmikan ini harus di jaga bersama-sama agar ke depannya tidak terjadi kendala apapun dalam pendistribusian ke rumah rumah warga setempat.
"Kalau nanti ada masalah airnya, masyarakat bisa berkomunikasi dengan pemerintah desa. Sehingga bisa diatasi" ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Kabupaten Sintang, Zulkarnain mengatakan pembangunan sarana dan prasarana air minum pedesaan tersebut bersumber dari DAK Affirmasi tahun anggaran 2019 dengan jumlah total Rp439.453.300.
Rincian pembangunan diantaranya pembangunan bronkaptering, pemasangan pipa, dengan jumlah pipa yang terpasang 2.898 meter dan pemasangan sambungan rumah (SR).
"Pipa GIP 6 in panjang 12 meter, pipa HDP panjang 120 meter, pipa PVC 6 in panjang 48 meter, pipa PVC 4 in panjang 150 meter, pipa PVC 3 in panjang 390 meter dan pipa PVC 2 in panjang 2.178 meter. Diharapkan masyarakat di sini bisa menjaga fasilitas yang sudah dibangun ini agar terus memberikan manfaat bagi kebutuhan air masyarakat," terangnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Sarana dan prasarana air minum pedesaan di Desa Panekasan, Kecamatan Serawai ini sebagai upaya dan bentuk pemerintah hadir dalam membangun di daerah pinggiran," ujarnya saat dihubungi di Sintang, Senin.
Jarot menyebutkan bahwa dengan adanya sarana dan prasarana air minum pedesaan tersebut tentu sangat penting bagi masyarakat setempat karena bisa membantu kebutuhan air bersih bagi masyarakat.
"Pedalaman-pedalaman kita bangun, yang penting kuncinya komunikasi, inilah bentuk komunikasi yang baik antara pemerintah dan jajaran pemerintah desa atau masyarakat. Masyarakat mengajukan ke pemerintah, maka akan di bangun," jelas Jarot.
Jarot meminta fasilitas yang telah diresmikan ini harus di jaga bersama-sama agar ke depannya tidak terjadi kendala apapun dalam pendistribusian ke rumah rumah warga setempat.
"Kalau nanti ada masalah airnya, masyarakat bisa berkomunikasi dengan pemerintah desa. Sehingga bisa diatasi" ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Kabupaten Sintang, Zulkarnain mengatakan pembangunan sarana dan prasarana air minum pedesaan tersebut bersumber dari DAK Affirmasi tahun anggaran 2019 dengan jumlah total Rp439.453.300.
Rincian pembangunan diantaranya pembangunan bronkaptering, pemasangan pipa, dengan jumlah pipa yang terpasang 2.898 meter dan pemasangan sambungan rumah (SR).
"Pipa GIP 6 in panjang 12 meter, pipa HDP panjang 120 meter, pipa PVC 6 in panjang 48 meter, pipa PVC 4 in panjang 150 meter, pipa PVC 3 in panjang 390 meter dan pipa PVC 2 in panjang 2.178 meter. Diharapkan masyarakat di sini bisa menjaga fasilitas yang sudah dibangun ini agar terus memberikan manfaat bagi kebutuhan air masyarakat," terangnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020