Bupati Kubu Raya Kalimantan Barat Muda Mahendrawan mengatakan pihaknya akan memaksimalkan peran pemuda usia produktif di kabupaten itu untuk menjadi wirausaha.
"Pemerintah Kabupaten Kubu Raya meminta kepada semua desa agar mampu mewujudkan kemandirian desa untuk perkuat sumber daya manusia dan perbanyak wirausaha," kata Muda di Sungai Raya, Kamis.
Dia mengatakan bonus demografi (jumlah penduduk usia produktif berusia 15-64 tahun) lebih besar dibanding penduduk usia tidak produktif (berusia di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun). Kubu Raya sudah dimulai tahun ini sampai tahun 2036 mendatang dan ini akan menjadi puncaknya.
Baca juga: Startup Digital dorong pengusaha muda Kalbar naik kelas
"Artinya apa, diusia produktif, yang mana angkatan kerja akan banyak. Untuk itu saatnya kita memperkuat supaya SDM itu nantinya tidak menganggur dan memaksimalkan sumber daya lokal yang ada serta lapangan bermainnya harus jelas supaya tidak nganggur," tuturnya.
Untuk itu, kata dia dirinya meminta kepada seluruh kepala desa untuk mengejar kemandirian desa. Karena status desa mandiri perlu kita kejar, tapi yang lebih penting dikerjar subtansinya kemandirian pangan di desa masing-masing.
Muda mengharapkan jika ada lahan yang nganggur janganlah disia-siakan, karena hal ini membicarakan masalah ketersediaan dan tidak bisa lagi tergantung semata-mata pada program beras miskin (Raskin) yang saat ini sudah berganti nama karena hal ini akan membuat Kubu Raya menjadi ketergantungan dan tentunya kondisi ini sangat membahayakan untuk ke depannya.
Baca juga: Ignite The Nation Pontianak dorong anak muda jadi pengusaha Starup
"Bayangkan saja, jika terlambat menghapinya maka akan menimbulkan keresahan dan tentunya kita harus bisa memahami bagaimana kita bisa memperkuat sumber pangan itu. Mudah-mudahan pergeseran penduduk bisa kita lakukan antar desa supaya ada yang mengerjakannya," katanya.
Sebab, lanjutnya, jika orangnya kurang pun dan ada lapangan bermain pun tentunya tidak akan ada yang mengerjakannya kalau dibuka pun lahan pertaniannya.
Sebagai Bupati, dirinya berharap semua desa di Kubu Raya menjadi salah satu sumber pangan termasuk perikanannya, baik itu budidaya ikan, kepiting yang saat ini sudah sangat luar biasa dan ke depannya pemerintah daerah akan memperkuat semua ini.
"Ke depannya saya juga minta semua desa mampu memperkuat pemberdayaan perempuan dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), sebab kalau kita semua menjual barang mentah dan bukan kita yang mengelolahnya, maka kita telah menyia-nyiakan bonus demografi," tuturnya.
Dengan adanya bonus demografi yang dihadapi Kubu Raya, katanya, tentu perlu dimanfaatkan peluang ini dengan sebaik mungkin dengan memperkuat kemandirian pangan dan harus membuat bagaimana wirausaha ini menjadi pilihan utama dengan mendidik anak-anak Kubu Raya.
Baca juga: DPP : Hipmi Wadah Perkuat Jaringan Pengusaha Muda
Walaupun nanti ada yang tetap bisa menjadi PNS, menjadi TNI, Polisi, tapi minimal meletakkan pilihan utamanya dengan memberikan kesempatan anak-anak muda ini lebih banyak ke wirausaha dulu, agar mental mereka kuat dan kokoh dalam menghadapi tantangan zaman.
"Makanya sampai bikin gerai UMKM di Kantor Bupati untuk membangun atmosfir baru kepada seluruh jajaran. Yang kita urus (pemerintah) itu sebenarnya produk masyarakat, kalau itu semakin banyak diserap, tentunya rakyat yang akan banyak mendapatkan pasar," katanya.
Bahkan beras lokal Kubu Raya mulai dihidupkan kembali dan pihaknya sudah mulai bekerjasama dengan sejumlah pihak.
"Insya Allah mudah-mudahan dalam satu, dua bulan kedepan sudah bisa di MoU kan dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan dengan instansi-instansi lainnya. Supaya serapan beras kita terjamin seperti dulu, dan masyarakat petani pasti bangga dengan produknya," katanya.
Baca juga: Pengusaha Muda Indonesia Gandeng Korea Manfaatkan Limbah Sawit
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Pemerintah Kabupaten Kubu Raya meminta kepada semua desa agar mampu mewujudkan kemandirian desa untuk perkuat sumber daya manusia dan perbanyak wirausaha," kata Muda di Sungai Raya, Kamis.
Dia mengatakan bonus demografi (jumlah penduduk usia produktif berusia 15-64 tahun) lebih besar dibanding penduduk usia tidak produktif (berusia di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun). Kubu Raya sudah dimulai tahun ini sampai tahun 2036 mendatang dan ini akan menjadi puncaknya.
Baca juga: Startup Digital dorong pengusaha muda Kalbar naik kelas
"Artinya apa, diusia produktif, yang mana angkatan kerja akan banyak. Untuk itu saatnya kita memperkuat supaya SDM itu nantinya tidak menganggur dan memaksimalkan sumber daya lokal yang ada serta lapangan bermainnya harus jelas supaya tidak nganggur," tuturnya.
Untuk itu, kata dia dirinya meminta kepada seluruh kepala desa untuk mengejar kemandirian desa. Karena status desa mandiri perlu kita kejar, tapi yang lebih penting dikerjar subtansinya kemandirian pangan di desa masing-masing.
Muda mengharapkan jika ada lahan yang nganggur janganlah disia-siakan, karena hal ini membicarakan masalah ketersediaan dan tidak bisa lagi tergantung semata-mata pada program beras miskin (Raskin) yang saat ini sudah berganti nama karena hal ini akan membuat Kubu Raya menjadi ketergantungan dan tentunya kondisi ini sangat membahayakan untuk ke depannya.
Baca juga: Ignite The Nation Pontianak dorong anak muda jadi pengusaha Starup
"Bayangkan saja, jika terlambat menghapinya maka akan menimbulkan keresahan dan tentunya kita harus bisa memahami bagaimana kita bisa memperkuat sumber pangan itu. Mudah-mudahan pergeseran penduduk bisa kita lakukan antar desa supaya ada yang mengerjakannya," katanya.
Sebab, lanjutnya, jika orangnya kurang pun dan ada lapangan bermain pun tentunya tidak akan ada yang mengerjakannya kalau dibuka pun lahan pertaniannya.
Sebagai Bupati, dirinya berharap semua desa di Kubu Raya menjadi salah satu sumber pangan termasuk perikanannya, baik itu budidaya ikan, kepiting yang saat ini sudah sangat luar biasa dan ke depannya pemerintah daerah akan memperkuat semua ini.
"Ke depannya saya juga minta semua desa mampu memperkuat pemberdayaan perempuan dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), sebab kalau kita semua menjual barang mentah dan bukan kita yang mengelolahnya, maka kita telah menyia-nyiakan bonus demografi," tuturnya.
Dengan adanya bonus demografi yang dihadapi Kubu Raya, katanya, tentu perlu dimanfaatkan peluang ini dengan sebaik mungkin dengan memperkuat kemandirian pangan dan harus membuat bagaimana wirausaha ini menjadi pilihan utama dengan mendidik anak-anak Kubu Raya.
Baca juga: DPP : Hipmi Wadah Perkuat Jaringan Pengusaha Muda
Walaupun nanti ada yang tetap bisa menjadi PNS, menjadi TNI, Polisi, tapi minimal meletakkan pilihan utamanya dengan memberikan kesempatan anak-anak muda ini lebih banyak ke wirausaha dulu, agar mental mereka kuat dan kokoh dalam menghadapi tantangan zaman.
"Makanya sampai bikin gerai UMKM di Kantor Bupati untuk membangun atmosfir baru kepada seluruh jajaran. Yang kita urus (pemerintah) itu sebenarnya produk masyarakat, kalau itu semakin banyak diserap, tentunya rakyat yang akan banyak mendapatkan pasar," katanya.
Bahkan beras lokal Kubu Raya mulai dihidupkan kembali dan pihaknya sudah mulai bekerjasama dengan sejumlah pihak.
"Insya Allah mudah-mudahan dalam satu, dua bulan kedepan sudah bisa di MoU kan dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan dengan instansi-instansi lainnya. Supaya serapan beras kita terjamin seperti dulu, dan masyarakat petani pasti bangga dengan produknya," katanya.
Baca juga: Pengusaha Muda Indonesia Gandeng Korea Manfaatkan Limbah Sawit
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020