Komandan Kodim 1207/BS Pontianak Letkol (Arm) Stefie Jantje Nuhujanan mengatakan, pihaknya melibatkan sebanyak 227 personel, baik dari TNI, kepolisian dan instansi terkait lainnya sebagai satgas relawan satuan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Satgas relawan ini terbentuk dari berbagi macam institusi, baik itu dari kepolisian, TNI Angkatan Darat maupun dari pemerintah daerah termasuk dari pihak perusahaan, antaupun Manggala Agni dan lain sebagainya," kata Stefie Jantje Nuhujanan di Pontianak, Jumat.

Ia mengatakan, pembentukan satgas relawan itu sudah dibentuk beberapa minggu lalu, hari ini kegiatan apel yang digelar untuk mengecek kesiapan Satgas Relawan tersebut.

"Sejauh ini Satgas Relawan itu sudah siap, kami memang mengambil situasi-situasi sebelum musim kemarau, untuk melakukan kegiatan atau tindakan pencegahan, kemudian mengevaluasi dari kejadian tahun 2018 dan 2019 lalu yang tingkat karhutlanya meningkat, sehingga kami tidak mau lagi di tahun 2020 ini terjadi peningkatan karhutla lagi," ujarnya.

Sehingga, menurut dia, pihaknya akan meningkatkan upaya-upaya pencegahan dengan terus melakukan edukasi kepada masyarakat.

Ia menambahkan, di tahun 2019 lalu, ada sekitar 15 orang yang tertangkap tangan melalukan pembakaran, dengan alat bukti seperti korek api dan minyak bensin atau minyak tanah untuk membakar lahan tersebut.

"Untuk proses hukumnya kami serahkan kepada pihak kepolisian, sehingga diproses sesuai dengan tingkat kesalahannya," ujarnya.

Selain itu program sosialisasi "langit biru" merupakan salah satu dari 52 indikator Desa Mandiri yang merupakan program Pemerintah Provinsi Kalbar, yang mana tujuannya tidak lagi terjadi pencemaran udara akibat asap dari karhutla.

"Kami terus mensosialisasikan program langit biru itu, baik di tingkat Kodam XII Tanjungpura kemudian hingga di tingkat Kodim sampai dengan tingkat kecamatan bahkan hingga ke desa-desa yang ada di Kalbar," ujarnya.

Stefie Jantje beserta jajaran Kodim 1207/BS Pontianak mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama menjaga alam dan gunakan produksi-produksi ataupun teknologi-teknologi yang ada di wilayah masing-masing supaya membuka lahan tanpa membakar.

Pewarta: Andilala dan Bio

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020