Dinas Kesehatan Kalimantan Barat mengajukan 5.400 alat pelindung diri (ADP) kepada Kementerian Kesehatan untuk kelengkapan petugas di daerah itu yang secara khusus menangani kasus terkait dengan penularan corona di provinsi itu.

"APD tersebut untuk persediaan selama tiga bulan ke depan dan diperuntukkan bagi petugas kesehatan di empat rumah sakit rujukan terkait penanganan virus corona (COVID-19) di Kalbar. Karena, dalam satu hari, 15 APD digunakan untuk petugas kesehatan yang menjaga pasien dalam pengawasan virus corona," kata Kepala Dinkes Kalbar Harisson di Pontianak, Kamis.



Ia mengaku sudah meminta pendataan terhadap petugas kesehatan di rumah sakit di daerah setempat yang menjadi rujukan Kemenkes, kemudian diajukan permintaan APD untuk kebutuhan tiga bulan ke depan.

"Kemenkes juga sudah meminta mengirim usulan berapa kebutuhan virus transport media (VTM) yang digunakan untuk mengirim sampel spesimen pasien dalam pengawasan COVID-19 yang dikirim ke Jakarta," tuturnya.

Oleh karena itu, katanya, Kemenkes meminta penghitungan kebutuhan VTM dan APD untuk tiga bulan ke depan, sedangkan Dinkes Kalbar meminta 5.400 APD untuk memenuhi kebutuhan empat RS rujukan dan 1.000 VTM.



Kemenkes menetapkan 4 RS rujukan di Kalbar dan tidak menutup kemungkinan akan ada penambahan RS rujukan di daerah, tetapi ditetapkan melalui keputusan gubernur.

"Namun rumah sakit tersebut harus sudah ada spesialis paru, patologi klinik, dan ruang isolasi ," katanya.

Sebelumnya, Dinkes Kalbar sudah menyiapkan berbagai langkah penanggulangan corona di Kalbar dengan menyiapkan sejumlah rumah sakit guna penanganan pasien.

"Kita telah menyiagakan tiga rumah sakit rujukan yang ada di Kalimantan Barat yang ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan, di antaranya RSUD Soedarso Pontianak, RSUD Abdul Azis Singkawang, dan RSUD Muhammad Joen Kabupaten Sintang," katanya.

Dia memastikan tiga RS rujukan itu sudah memiliki peralatan dan SDM yang memadai untuk menangani pasien corona yang berada dalam pengawasan Dinkes dan penanganan warga yang terdeteksi terdampak virus tersebut.

 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020