Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 menginformasikan kasus positif COVID-19 di Indonesia bertambah 7.893 orang pada Selasa sehingga total pada saat ini mencapai 6.573.805 orang.
Menurut data Satgas Penanganan COVID-19 di Jakarta, Selasa, yang dikutip ANTARA diketahui bahwa tambahan kasus positif terbanyak disumbang oleh DKI Jakarta, yaitu sebanyak 2.932 orang.
Selanjutnya Provinsi Jawa Barat dengan tambahan 1.472 orang positif COVID-19, Jawa Timur 924 orang, Banten 816 dan Jawa Tengah 402 orang.
Sementara itu kasus sembuh COVID-19 di Tanah Air bertambah 4.038 orang sehingga jumlah total keseluruhan yang telah sembuh hingga saat ini menjadi 6.360.832 orang.
Berdasarkan data dari Satgas diketahui bahwa penambahan kasus sembuh COVID-19 paling banyak berasal dari DKI Jakarta sebanyak 1.283 orang, selanjutnya Jawa Timur 718 orang, Jawa Barat 584 orang, Jawa Tengah 329 orang dan Banten 170 orang.
Baca juga: Warga Kota Beijing China diingatkan tak keluar rumah
Berdasarkan data juga diketahui bahwa terdapat 41 kasus meninggal akibat COVID-19 di Indonesia, yakni empat dari DKI Jakarta, 11 dari Jawa Timur, satu dari Jawa Barat, 11 dari Jawa Tengah, satu dari Yogyakarta, dan satu dari Sumatera Utara.
Kemudian satu dari Kalimantan Timur, satu dari Sumatera Selatan, satu dari Kalimantan Selatan, lima dari Riau, satu dari Kepulauan Riau, satu dari Bangka Belitung, satu dari Aceh dan satu dari Jambi.
Satgas Penanganan COVID-19 kembali mengingatkan masyarakat bahwa hingga saat ini masih terdapat peningkatan kasus COVID-19 sehingga perlu tetap memperkuat protokol kesehatan.
Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan bahwa kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan merupakan kunci utama agar jumlah kasus COVID-19 di tanah air tetap rendah.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto menekankan pentingnya kapasitas pemeriksaan, pelacakan dan penanganan COVID-19 dalam rangka mengantisipasi meluasnya subvarian baru XBB.
"Tingkatkan jumlah tes khususnya bagi mereka yang kontak erat dan bagi yang punya komorbid," kata Agus.
Dia menjelaskan, peningkatan kapasitas pemeriksaan, pelacakan dan penanganan COVID-19 merupakan kunci utama untuk menekan penyebaran COVID-19 termasuk subvarian baru XBB.
"Perlu ditekankan bahwa semakin banyak jumlah tes maka akan semakin baik, karena jumlah kasus di masyarakat secara riil akan dapat diketahui," demikian Agus Suprapto.
Baca juga: Ahli Epidemiologi himbau masyarakat lengkapi vaksin COVID-19