Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Harisson menyatakan pihaknya sudah mendapatkan bantuan 100 Alat Pelindung Diri (ADP) dari Kemenkes RI, dimana ADP tersebut akan diberikan untuk perawat yang merawat pasien terdampak Corona di sejumlah rumah sakit rujukan yang ada di provinsi itu.

"Kita baru saja mendapatkan bantuan ADP dari Kemenkes RI sebanyak100 unit dan akan di kirim ke empat rumah sakit rujukan yang ada di Kalbar. Dengan jumlah tersebut kemungkinan bisa digunakan untuk 10 hari ke depan," kata Harisson di Pontianak, Selasa.

Baca juga: Rumah sakit Putussibau larang masyarakat kunjungi pasien

Harisson menyatakan, bantuan 100 unit ADP tersebut masih jauh dari angka pengajuan yang diajukan oleh pihaknya. Karena, Dinkes Kalbar sebelumnya mengajukan bantuan untuk 5.400 ADP.

"Sementara ini, kita baru dapat 100, namun dalam waktu dekat akan kembali dikirim karena saat ini Kemenkes RI sudah memesannya kepada pihak terkait," tuturnya.

Mantan Kepala Dinas Kapuas Hulu itu menambahkan, sesuai perhitungan yang dibuat pihaknya, 5.400 APD tersebut untuk persediaan selama tiga bulan ke depan dan diperuntukkan bagi petugas kesehatan di empat rumah sakit rujukan terkait penanganan virus corona (COVID-19) di Kalbar. 

Baca juga: Seorang mahasiswi asal Kapuas Hulu suspect Corona di rawat di Sintang


"Karena, dalam satu hari, 15 APD digunakan untuk petugas kesehatan yang menjaga pasien dalam pengawasan virus corona," katanya.

Ia mengaku sudah meminta pendataan terhadap petugas kesehatan di rumah sakit di daerah setempat yang menjadi rujukan Kemenkes, kemudian diajukan permintaan APD untuk kebutuhan tiga bulan ke depan.

"Kemenkes juga sudah meminta mengirim usulan berapa kebutuhan virus transport media (VTM) yang digunakan untuk mengirim sampel spesimen pasien dalam pengawasan COVID-19 yang dikirim ke Jakarta," tuturnya.

Baca juga: Kalbar catat dua pasien Covid-19 membaik, satu di Singkawang

Oleh karena itu, katanya, Kemenkes meminta penghitungan kebutuhan VTM dan APD untuk tiga bulan ke depan, sedangkan Dinkes Kalbar meminta 5.400 APD untuk memenuhi kebutuhan empat RS rujukan dan 1.000 VTM.

Kemenkes menetapkan 4 RS rujukan di Kalbar dan tidak menutup kemungkinan akan ada penambahan RS rujukan di daerah, tetapi ditetapkan melalui keputusan gubernur.

"Namun rumah sakit tersebut harus sudah ada spesialis paru, patologi klinik, dan ruang isolasi ," katanya.

Baca juga: Telkomsel berikan kuota gratis 30GB untuk belajar di rumah
Baca juga: Sutarmidji bentuk tim gugus tugas penanganan COVID-19
Baca juga: China mulai tarik tim medis dari Hubei
 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020