Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Pertus Kusnadi mengatakan memiliki beberapa pertimbangan kenapa tenaga pendidik atau guru tidak ikut diliburkan seperti peserta didik terkait antisipasi virus Corona (Covid - 19).
" Tentu ada pertimbangan, kenapa guru tetap masuk seperti biasa sedangkan peserta didik diliburkan, tolong rekan - rekan guru memahami," kata Petrus Kusnadi, kepada Antara, di Putussibau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Kamis.
Disampaikan Petrus, yang menjadi pertimbangan guru tetap masuk seperti biasa itu diantaranya, karena pada Maret dan April adalah bulan - bulan pelaksanaan try out dan ujian satuan pendidikan serta ujian berstandar nasional tingkat sekolah dasar.
Kemudian, kata Petrus, ditingkat SMP ujian satuan pendidikan akan dilaksanakan pada 30 Maret hingga 9 April 2020.
" Itu lah beberapa perimbangan kita belum meliburkan guru, dengan harapan mereka tetap bisa melakukan persiapan menghadapi puncak pendidikan di bulan Maret dan April," jelas Petrus.
Meski pun demikian, apabila ada kebijakan lain yang di keluarkan, baik oleh Pemerintah daerah maupun oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kita akan menyesuaikannya dan tunduk dengan kebijakan tersebut.
" Yang paling penting, agar semua pihak mau memahami dan mematuhi kebijakan yang dikeluarkan pemerintah terkait antisipasi penyebaran Covid - 19," tegas Petrus.
Terkait persoalan tersebut berdasarkan pantauan Antara, sempat viral di media sosial video guru yang mengajar tanpa kehadiran peserta didik atau murid, karena kebijakan pemerintah menghadapi penyebaran virus Corona yang hanya meliburkan murida dan guru tetap masuk seperti biasa.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
" Tentu ada pertimbangan, kenapa guru tetap masuk seperti biasa sedangkan peserta didik diliburkan, tolong rekan - rekan guru memahami," kata Petrus Kusnadi, kepada Antara, di Putussibau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Kamis.
Disampaikan Petrus, yang menjadi pertimbangan guru tetap masuk seperti biasa itu diantaranya, karena pada Maret dan April adalah bulan - bulan pelaksanaan try out dan ujian satuan pendidikan serta ujian berstandar nasional tingkat sekolah dasar.
Kemudian, kata Petrus, ditingkat SMP ujian satuan pendidikan akan dilaksanakan pada 30 Maret hingga 9 April 2020.
" Itu lah beberapa perimbangan kita belum meliburkan guru, dengan harapan mereka tetap bisa melakukan persiapan menghadapi puncak pendidikan di bulan Maret dan April," jelas Petrus.
Meski pun demikian, apabila ada kebijakan lain yang di keluarkan, baik oleh Pemerintah daerah maupun oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kita akan menyesuaikannya dan tunduk dengan kebijakan tersebut.
" Yang paling penting, agar semua pihak mau memahami dan mematuhi kebijakan yang dikeluarkan pemerintah terkait antisipasi penyebaran Covid - 19," tegas Petrus.
Terkait persoalan tersebut berdasarkan pantauan Antara, sempat viral di media sosial video guru yang mengajar tanpa kehadiran peserta didik atau murid, karena kebijakan pemerintah menghadapi penyebaran virus Corona yang hanya meliburkan murida dan guru tetap masuk seperti biasa.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020