Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) terkait kasus COVID-19 di Kalimantan Barat kian bertambah, dimana sampai sore ini jumlahnya mencapai 682 orang dan tersebar hampir di seluruh Kalbar.

"Berdasarkan data yang kita himpun sampai sore ini, Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kalbar bertambah menjadi 682 orang dengan rincian, Kota Pontianak 72 orang, Sanggau 52 orang, Sintang 259 orang, Melawi 39 orang, Singkawang 80 orang, Mempawah 0, Kubu Raya 13 orang, Sambas 22 orang, Kapuas Hulu 1 orang, Sekadau 89 orang, Bengkayang 1 orang, Landak 51 orang, Ketapang 2 orang dan Kayong Utara 1 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Harisson di Pontianak, Jumat.

Dia mengatakan untuk informasi terbaru dari kasus Covid-19 di provinsi itu sampai sore hari ini terkait status Pasien Dalam Pengawasan, sampai sore ini juga bertambah tiga orang.

Penjelasannya, satu orang merupakan perempuan usia 69 tahun dan tinggal di Pontianak. PDP ini mempunyai riwayat pernah ke Kabupaten Kapuas Hulu untuk mengikuti kegiatan Pengajian Sajadah Panjang dan di undang oleh Pemkab setempat pada tanggal 28 Februari sampai 1 Maret 2020 lalu.

Kemudian, pada tanggal 13 Maret yang bersangkutan mengeluhkan batuk, dan semakin parah sehingga pada hari ini di cek ke RSUD Anton Sujarwo dan setelah diperiksa yang bersangkutan mengalami gejala Pneumonia berat dan ada gambaran Leukoponi yang merupakan gambaran darah pada pasien Covid-19 dan saat ini pasien di ruang isolasi Anton Sujarwo dan rencananya akan dirujuk ke RSUD Soedarso.

"Kemudian 1 lagi seorang anak berusia 13 tahun laki-laki tinggal di Pontianak, memiliki riwayat mondok di Bogor dan pulang pada tanggal 15 Maret dan mengeluhkan gejala demam, nyeri tenggorokan dan batuk dan saat ini dirawat di RSUD Kartika Husada. Pasien juga diduga mengalami pneumonia sehingga diisolasi di rumah sakit tersebut," katanya.

Pasien berikutnya seorang pria umur 45 tahun tinggal di Melawi. Yang bersangkutan memiliki riwayat jalan-jalan ke Pontianak dan Kubu Raya, dan tanggal 28 Februari pulang ke Melawi. Tanggal 10 Maret pasien ini mengeluh demam, batuk, sesak nafas dan 11 Maret ke Mantri dan ke dokter, karena tidak ada perubahan pada tanggal 15 ke Dokter lagi namun tidak ada perubahan.

"Kemudian pada tanggal 16 Maret dia sudah dirawat di rumah sakit Melawi kemudian pada hari ini ditetapkan sebagai PDP," kata Harisson.

Dengan adanya penambahan 3 orang PDP tersebut, maka sampai saat ini di Kalbar sudah ada 15 orang di delapan rumah sakit dengan rincian RSUD 5 orang,  Abdul Azis Singkawang 2 orang, pemangkat 1, sambas 2, sintang 2 orang, anton sujarwo 1 orang, kartika husada 1 orang, rsud melawi 1 orang.

"Sementara untuk jumlah pasien yang dinyatakan positif sampai hari ini masih dua orang. Sedangkan 15 orang yang masuk dalam PDP masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut," katanya.


 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020