Bank Pembangunan Daerah (BPD) atau dikenal Bank Kalbar memberikan bantuan 10 unit tempat tidur bagi petugas medis RSUD Soedarso untuk penanganan COVID-19.
"Penyerahan bantuan untuk membantu para medis dan dokter yang menangani pasien baik positif maupun dalam pemantauan," ujar Direktur Bank Kalbar, Samsir Ismail di Pontianak, Rabu.
Samsir berharap dengan bantuan tersebut para petugas medis dapat beristirahat sejenak meskipun dalam waktu yang sempit. Sehingga dapat memberikan pelayanan kepada pasien.
"Nah, para medis bisa berbaring dan istirahat sejenak di tempat tidur tersebut. Sehingga bisa menghilangkan sejenak kelelahan ," harap dia.
Pada waktu yang bersamaan, penyerahan bantuan selain dari Bank Kalbar, juga datang dari Forum Industri Jasa Keuangan (FIJK) Terdapat 10 unit tempat tidur. Sehingga ada 20 unit yang diserahkan.
Ke depan kata dia pihaknya bisa saja memberikan sejumlah bantuan lainnya baik untuk tim medis maupun masyarakat umum dampak COVID-19.
"Kita sebenarnya juga mau berikan Alat Pelindung Diri atau APD. Namun stok agak sulit dan harus pesan dulu. Namun ke depan bisa saja. Kemudian ke masyarakat yang membutuhkan juga akan dilakukan," jelas dia.
Penyerahan bantuan dari Bank Kalbar dan FIJK diterima langsung oleh Direktur RSUD Soedarso, drg Yuliastuti Saripawan.
"Kami sangat menyambut baik dan berterima kasih kepada Bank Kalbar dan FIJK," kata Yuliastuti.
Yuliastuti mengatakan pihaknya sendiri selain membutuhkan tempat tidur juga membutuhkan APD karena stoknya sangat minim yaitu ada sekitar 100 buah.
"Selain itu itu kita juga butuh ventilator yang merupakan alat bantu pernapasan yang sangat dibutuhkan pasien COVID-19," kata dia.
Sebelummya, Terkait kasus COVID-19 di Kalbar, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mempersilahkan kepada bupati/wali kota yang ada di provinsi itu untuk melakukan karantina wilayah bila dirasakan perlu, asalkan pemda mampu memenuhi kebutuhan masyarakatnya.
Pada kesempatan Sutarmidji meminta kepada seluruh kepala daerah, komando penanganan COVID-19 ada di setiap kepala daerah menanggapi kasus wabah ini secara serius, gunakan anggaran yang ada untuk bantuan sosial bagi masyarakat terdampak.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Penyerahan bantuan untuk membantu para medis dan dokter yang menangani pasien baik positif maupun dalam pemantauan," ujar Direktur Bank Kalbar, Samsir Ismail di Pontianak, Rabu.
Samsir berharap dengan bantuan tersebut para petugas medis dapat beristirahat sejenak meskipun dalam waktu yang sempit. Sehingga dapat memberikan pelayanan kepada pasien.
"Nah, para medis bisa berbaring dan istirahat sejenak di tempat tidur tersebut. Sehingga bisa menghilangkan sejenak kelelahan ," harap dia.
Pada waktu yang bersamaan, penyerahan bantuan selain dari Bank Kalbar, juga datang dari Forum Industri Jasa Keuangan (FIJK) Terdapat 10 unit tempat tidur. Sehingga ada 20 unit yang diserahkan.
Ke depan kata dia pihaknya bisa saja memberikan sejumlah bantuan lainnya baik untuk tim medis maupun masyarakat umum dampak COVID-19.
"Kita sebenarnya juga mau berikan Alat Pelindung Diri atau APD. Namun stok agak sulit dan harus pesan dulu. Namun ke depan bisa saja. Kemudian ke masyarakat yang membutuhkan juga akan dilakukan," jelas dia.
Penyerahan bantuan dari Bank Kalbar dan FIJK diterima langsung oleh Direktur RSUD Soedarso, drg Yuliastuti Saripawan.
"Kami sangat menyambut baik dan berterima kasih kepada Bank Kalbar dan FIJK," kata Yuliastuti.
Yuliastuti mengatakan pihaknya sendiri selain membutuhkan tempat tidur juga membutuhkan APD karena stoknya sangat minim yaitu ada sekitar 100 buah.
"Selain itu itu kita juga butuh ventilator yang merupakan alat bantu pernapasan yang sangat dibutuhkan pasien COVID-19," kata dia.
Sebelummya, Terkait kasus COVID-19 di Kalbar, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mempersilahkan kepada bupati/wali kota yang ada di provinsi itu untuk melakukan karantina wilayah bila dirasakan perlu, asalkan pemda mampu memenuhi kebutuhan masyarakatnya.
Pada kesempatan Sutarmidji meminta kepada seluruh kepala daerah, komando penanganan COVID-19 ada di setiap kepala daerah menanggapi kasus wabah ini secara serius, gunakan anggaran yang ada untuk bantuan sosial bagi masyarakat terdampak.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020