Listrik di Kecamatan Belitang Hilir, Kabupaten Sekadau, sempat padam belasan jam sehingga mengganggu aktivitas warga serta layanan komunikasi terhambat, Senin.

"Ini sejak tadi siang sampai malam padam, berimbas pada sinyal telekomunikasi dan berimbas pada anak-anak yang diliburkan tidak bisa buat tugas, dari sekolah maupun dari kampus, dan ini mohon penjelasan juga pihak terkait soal telekomunikasi untuk publik ini," jelas Ambar seorang warga Sungai Ayak.

Dia menceritakan perihal Sungai Ayak sekarang dan dahulunya jauh berubah, dimana listrik dan sinyal menjadi kebutuhan pokok. Asal lampu padam, pasti sinyal hilang.

"Jika sekarang lampu padam sinyal hilang, hampir semua warga mengeluh tapi tidak tahu kemana mengeluh. Sekarang sudah era 4.0 dan kebutuhan akan listrik serta sinyal telekomunikasi menjadi kebutuhan dasar warga," paparnya.

Sementara itu, Antonius. P seorang warga SP 5 Melanjan, Desa Tapang Pulau, Kecamatan Belitang Hilir, Kabupaten Sekadau mengatakan jika di tempat dia kesulitan sinyal telekomunikasi.

"Daerah kita masuk sebagai salah satu desa persiapan, tapi sinyal telekomunikasi selaku sarana penunjang masih jauh dari kata memadai, meski daerah SP 5 terlintas di jalur sutera karena akses ke Kecamatan Belitang dan Belitang Hulu dari Belitang Hilir," kata dia.

"Selain tempat kita, ada juga desa Empajak yang sulit telekomunikasi, padahal di trans SP 1 desa Merbang ada 2 tower BTS disana. Daerah Simpi ujung, pesisir jantung kota kecamatan Belitang Hilir pun masih sulit akses sinyal, padahal warga terbilang ramai karena ada dusun-dusun dari desa tetangga yang berdekatan," tutupnya.

Sementara itu Manajer PT PLN Rayon Sekadau, Rumiyo Pujiantoro melalui pesan singkatnya ia mengatakan, mohon maaf, ini gangguan di PLTU sintang.

"Kami belum bisa melakukan penormalan. Kami masih kordinasi dengan Sintang untuk penormalannya," tutupnya.

Terpisah, Wakil Bupati Sekadau, Aloysius memohon kepada pihak PLN dan penyedia jasa telekomunikasi untuk daerah Sungai Ayak.

"Saya tiap mati lampu dapat keluhan dari teman, keluarga dan orang-orang di lapangan sebelum sinyal menghilang, dan ini bukan cuma di Sungai Ayak," kata dia.

 "Anak-anak sekolah yang diliburkan ada tugas dari sekolah dan masing-masing guru, tentu tugas tersebut mengandalkan sinyal. Era 4.0 sekarang ini sangat lucu jika menara BTS tidak mampu menyediakan daya cadangan, padahal listrik sudah menjadi sumber kebutuhan masyarakat luas," pungkasnya.

Listrik.yang padam dari pukul 10 pagi akhirnya kembali menyala tengah malam.

Pewarta: Gansi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020